RBO, MANNA - Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DidDukcapil) Gunawan Suryadi,S.Sos.M.AP melalui Kabid Pengolahan Informasi Administrasi Kependudukan(PIAH) Nasution, SE mengatakan program jemput bola dengan mendatangi sekolah baik ditingkat PAUD, SD, SMP dan SMA saat ini terhenti. Program tersebut terhenti karena pandemi covid-19. Padahal program tersebut sangat baik untuk proses pembuatan KIA. Dengan mendatangi sekolah agar memudahkan anak untuk mendapatkan Kartu Identitas Anak (KIA). "Kita sudah laksanakan program jemput bola ini selama dua tahun mendatangi sekolah baik ditingkat PAUD, SD, SMP dan SMA tujuannya mempermudah anak mendapatkan KIA, tapi sekarang terhenti, karena pandemi Covid - 19," kata Nasution di ruang kerjanya, Rabu. (16/09).
Dijelaskan Nasution fungsi KIA yang harus dimiliki anak agar bisa dipergunakan pada saat masuk sekolah dan KIA ini bisa digunakan secara nasional diseluruh Indonesia. Karena No Induknya sudah terdata di Dirjen Kependudukan Pusat. Untuk pembuatan KIA ini dari laporan Disdukcapil Bengkulu Selatan semula dengan target 46.311 yang sudah tercapai 17,872 jiwa dengan persentase 38,59 persen. Bagi anak yang ingin memiliki KIA, syaratnya mudah cukup Fotocopy Kartu Keluarga, bagi anak usia 0 sampai 5 tahun tidak wajib menggunkan foto sedangkan anak usia 5 sampai 17 wajib menggunkan foto. "Nanti pada saat anak berusia 17 tahun maka akan diganti dengan E KTP dengan NIK yang sama dan tidak akan berubah seumur hidup. Bagi masyarakat yang anaknya belum mempunyai KIA bisa mendatangi Disdukcapil untuk sampai akhir Desember blankonya masih tersedia, bahkan bagi orang tua yang akan membuat akte kelahiran kami akan membuatkan KIA nya langsung," pungkas Nasution.(afa)Covid-19, Program Jemput Bola Wajib KIA Disdukcapil Terhenti
Rabu 16-09-2020,20:57 WIB
Editor : radar
Kategori :