Ini Temuan Pansus LKPJ DPRD Kota Bengkulu Sidak Hotel Merah Putih dan Bank Fadhilah

Ini Temuan Pansus LKPJ DPRD Kota Bengkulu Sidak Hotel Merah Putih dan Bank Fadhilah

Pansus LKPJ DPRD Kota Bengkulu Sidak Hotel Merah Putih dan Bank Fadhila-Ist-

 

radarbengkuluonline.id - Ada sejumlah temuan yang berhasil dikantongi Pansus Laporan Keuangan Pertanggungjawaban (LKPj) Tahun Anggaran (TA) 2024 DPRD Kota Bengkulu atas dua lokasi yang di sidak yakni Hotel Merah Putih dan Bank Fadhilah Kota Bengkulu, Selasa (15/4).

 

Ketua Pansus LKPj DPRD Kota Bengkulu, Irman Sawiran, yang didampingi anggotanya dr. Desy Maryani, Repelita Fitri, Evi Hasna, Rodi, Fachrulsyah, Edi Haryadi, Asman, serta tim ahli dan jajaran Sekretariat Dewan saat dikonfirmasi usai sidak di ruangan Komisi II DPRD Kota menjelaskan bahwa hasil kegiatan Pansus turun pertama terhadap BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) salah satunya Hotel Merah Putih yang sangat memprihatinkan dengan bangunan hotel yang sangat megah di kawasan pantai bahkan masuk kategori hotel mewah.

BACA JUGA:Berstatus Tsk KPK, Mantan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Ditahan di Rutan Malabero: Sidang Perdana Tunggu

"Dengan kerugian sangat besar terbukti tadi kita kesana menemukan hanya satu hunian yang ada. Lalu soal bagi hasil yang katanya cuma Rp 30 juta tahun lalu dengan putaran uang Rp 500 juta tidak bisa ditolerir. Apalagi saya mengikuti perjalanan aset hotel tersebut tidak ada investasi yang dikeluarkan pihak ketiga dan semuanya total investasi pemerintah kota murni 100 persen. Mulai dari gedung dan fasilitas lainnya yang ini semua buat kita segera melakukan evaluasi berat," tegas Irman.

BACA JUGA:'RUNTUHNYA' INTEGRITAS MORAL PENJAGA BENTENG KEADILAN

Padahal aset Hotel Merah Putih milik Kota Bengkulu ini bisa menjadi salah stau pilar menambah PAD Kota Bengkulu yang sejak berdiri awal bisa menghasilkan PAD sampai Rp 2 milliar.

Sekarang turun drastis dengan jumlah karyawan hotelnya cuma 6 orang dan kolam renangnya sama seperti kolam lele sedangkan kamar-kamarnya sangat bagus dan tidak kalah dengan hotel lainnya.

"Jadi perlu dievaluasi pihak ketiga yang mengelolanya selama ini, dengan kondisi hotel yang sangat strategis dekat mall justru jauh berbeda dengan hotel lainnya. Maka itu nanti akan kita eveluasi dan berikan catatan atau rekomendasi terkait dengan pengelolaan termasuk soal durasi kontraknya yang setahu saya yang sudah mengikuti perjalanan kerjasama pengelolan Hotel tersebut sejak awal berdiri," katanya.

Lalu lokasi kedua yakni di Bank Fadhilah Kota Bengkulu, dikatakan politisi PKS ini, dalam pertemuan dan diskusi dengan pimpinan Bank Fadhilah banyak hal yang kita bahas bersama khususnya soal dukungan dana penyertaan modal yang diharapkan selama ini oleh Bank Fadhilah agar bisa memenuhi persyaratan yang diatur oleh OJK sebesar Rp 7 milliar.

Namun sampai saat ini belum bisa direalisasikan akibatnya Bank Fadhilah tidak bisa banyak melakukan sejumlah peningkatan layanan dan teknologi selayaknya pada bank umum lainnya.

"Padahal kalau kita cermati bahwa Bank Fadhilah ini menjadi potensi yang bisa menghasilkan PAD yang luar biasa dan tidak perlu lagi pengawasan dari DPRD karena sudah ada OJK yang mengawasinya langsung. Sehingga investasi yang dilakukan Pemerintah sangat menguntungkan dan terjamin, tinggal lagi peran pemerintah kota untuk membuat regulasi putaran uang bisa diambil kebijakan oleh Walikota sehingga Bank Fadhilah menjadi prioritas. Misal rekening induk kita di Bank Bengkulu, namun bisa menjadikan rekening cadangan di Bank Fadhilah dan pengembangan ke ASN dan sektor UMKM sehingga ini bisa makin berkembang dan PAD yang didapatkan pemerintah akan makin meningkat. Karena saat ini saja Bank Fadhilah bisa memberikan PAD kepada Pemerintah Kota sebagai pemegang saham pengendali sebesar Rp 300 juta tahun 2024. Bahkan kita berharap kedepan capaian PAD-nya bisa Rp 100 milliar tapi semua itu harus ada dukungan penuh dari pemerintah, karena memang selama ini mereka sudah 3 tahun tidak berhasil mendapatkan suntikan dana," tegasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: