RBO >>> BENGKULU >>> Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Provinsi Bengkulu Dr Ansori Tawakal mengatakan untuk kuota gas di Provinsi Bengkulu terbilang cukup. Karena pada tahun ini Provinsi Bengkulu menerima tambahan sebesar 1,2 persen dari kuota yang diusulkan. Sedangkan untuk cakupan pada tahun lalu kebutuhan gas ini terpenuhi. "Tapi sepengetahuan kita kuota gas bersubsidi yang diberikan BPH Migas untuk Provinsi Bengkulu ini mencukupi," ujarnya. Menurutnya, tugas dalam mengatasi dan memantau edaran gas ini dari Kabupaten dan Kota. Karena tidak semua daerah mengalami kesulitan untuk mencari gas. Terutama yang merupakan gas melon dengan berat 3 kilogram. "Mungkin saja kelangkaan ini karena penyaluran dari stasiun ke pangkalan belum dilakukan. Mengingat pangkalan juga harus membayar di stasiunnya," ujar Anzori. Disinggung pengguna gas bersubsidi, Anzori menyampaikan, gas bersubsidi ini diperuntukkan bagi usaha kecil hingga warga yang perekonomiannya tergolong tidak mampu. "Sebenarnya kuota yang diberikan itu mencukupi. Kalau kondisinya sedemikian tidak menutup kemungkinan nantinya kita ajukan tambahan kuota lagi, yang tentunya harus menunggu data ril dari Kabupaten/Kota," singkatnya. Terpisah, salah satu warga Swintiawati (38), warga Kelurahan Panorama mengeluh kelangkaan gas tersebut. Karena sudah masuk sepekan ini gas tersebut juga dijual dengan mahal. "Hampir sepekan ini gas melon sangat susah diperoleh. Bahkan saya sudah beberapa kali keliling untuk mencari gas melon. Kalaupun ada harganya tinggi, berkisar Rp 20 hingga Rp 25 ribu pertabung. Tapi karena sudah menjadi kebutuhan, harus tetap dibeli," sampainya. (Bro)
Kuota Gas Cukup, Tapi Masih Langka
Rabu 30-09-2020,09:39 WIB
Editor : radar
Kategori :