November Puncak Musim Hujan, Terdampak MJO

Senin 19-10-2020,21:12 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Gempa Sumbar, Cek Rumah Anda Apa Tahan Gempa?

RBO, BENGKULU – Provinsi Bengkulu diprediksikan dalam tahun 2020 ini tidak ada banjir besar seperti bulan April tahun 2019 lalu. Hal ini berdasarkan prediksi BMKG yang disampaikan oleh Kasi Data dan Informasi bmkg Bengkulu Anang Anwar S.Kom.

“Kalau untuk banjir besar seperti terjadi pada Bulan April tahun 2019 lalu, nampaknya Bengkulu hingga akhir tahun 2020 ini gak begitu besar potensi banjir. Dan untuk puncak musim hujan saat ini sesuai prakiraan cuaca kita, akan terjadi pada Bulan November,” ungkap Anang Anwar, Senin (19/10).

Sebelumnya dijelaskan oleh Anang, meskipun ada peringatan terkait fenomena La Nina dimana diprediksi akan ada hujan lebat dalam satu minggu kedepan untuk daerah di Indonesia salah satunya termasuk Provinsi Bengkulu. Dia mengatakan, Bengkulu ini secara geografis terletak di bagian Barat Sumatera Samudera Hindia. Dan La Nina itu terjadinya di pasifik sehingga tidak akan begitu berpengaruh dengan Bangkulu. Yang lebih berpengaruh untuk Bengkulu itu adalah MJO (Madden Julian Oscillation ) nya. Dimana nanti akan ada barisan awan dari Samudera Hindia sampai ke Pulau Jawa dan seterusnya secara periodik jatuhnya 60 harian.

“Karena ada pemanasan, kita ada dua suplai air di samudera Hindia yang periodic 1 sampai 60 hari. Dia bergerak dari Barat ke Timur. Dan dampaknya untuk kita di Bengkulu hujan, hanya saja hujannya tidak akan begitu lebat, hanya saja durasi hujannya cukup lama secara terus menerus, biasanya sekitar dua atau tiga hari. Hujannya kecil intensitas ringan,” jelasnya.

Selain terkait hujan, Anang juga menjelaskan potensi gempa dimana di Bengkulu dalam satu hari seperti Senin (19/10). Sempat terjadi dua kali gempa pagi dan sore hari dengan magnitude di atas lima Skala Richter yang berasal dari perairan laut Pagai Selatan Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, “Kalau gempa, selama Bulan Oktober ini saja sampai hari ini, kita tercatat sudah puluhan kali dan kebanyakan terjadi di Laut Sumatera, seperti tadi siang pukul 14.47 WIB dengan kekuatan 5,7 SR, dimana sebelumnya pukul 14.31 WIB juga terjadi gempa dengan skala 5,8 SR dan pagi hari pukul 05.48 terjadi gempa dengan skala 4,9 dimana pusat gempa tektonik berasal dari Pulau Pagai Selatan Sumatera Barat dan tidak berpotensi Tsunami dan untuk Bengkulu di daerah Kabupaten Mukomuko, gempa tersebut lebih terasa,” pungkas Anang.

Smentara itu selama Oktober 2020 ini, BMKG Kepahiang mencatat telah terjadi gempa bumi di Provinsi Bengkulu dengan kekuatan magnitude 2 skala richter (SR) hingga 5,8 SR.

Kepala BMKG Kepahiang, Litman, ST, M.Ling mengatakan sampai hari ini, sudah sebanyak 71 kali gempa yang tercatat di BMKG Kepahiang. 9 kali diantaranya dirasakan goyangannya pada bulan Oktober 2020 ini.

"Sampai hari ini sudah 71 kali gempa yang tercatat di BMKG Kepahiang. 9 kali kali gempa dirasakan selama bulan Oktober 2020," kata Litman.

Litman memgimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," imbaunya. (idn)

Tags :
Kategori :

Terkait