Demi Kemenangan AIR Targum Mundur Dari Tim Lain
RBO, BENGKULU – Calon Gubernur (Cagub) Bengkulu nomor urut tiga Agusrin M Najamuddin ST saat mengukuhkan tim forum pemenangan Agusrin-Imron di Kota Bengkulu berjanji. Dia akan membawa perubahan pembangunan Provinsi Bengkulu dalam dua tahun kepemimpinannya bersama Imron Rosyadi. Dan jika dalam dua tahun Bengkulu belum ada perubahan menuju pembangunan yang lebih baik, mantan Gubernur Bengkulu tersebut siap mundur. “Bagi saya menjadi pemimpin itu adalah pengambil risiko paling besar dari sebuah kehidupan. Tidak boleh risiko itu kita serahkan pada rakyat kita. Ketika sebuah persoalan seorang pemimpinlah yang mengambil risiko yang paling besar untuk mengatasi persoalan rakyat. Kalau kita tidak sanggup mengambil risiko yang besar demi rakyat, maka sebaiknya gak usah jadi pemimpin, di rumah aja. Kadang dalam mengambil risiko itu, seorang pemimpin bisa saja salah, bisa saja benar, tapi selama keputusan yang kita ambil itu untuk kepentingan rakyat tidak usah ragu. Sama bahwa saya tidak haus jabatan, saya ingin membuktikan bahwa saya bisa memperbaiki provinsi ini. Sesuai yang sudah kita lakukan tahun 2005 sampai tahun 2010 dan jika saya tidak bisa perbaiki Provinsi Bengkulu ini selama dua tahun daripada saya disumpahi orang banyak, lebih baik saya mengundurkan diri. Karena harapan mereka memilih saya pasti karena adanya keinginan untuk pembangunan dan perubahan Provinsi Bengkulu menjadi lebih baik. Saya katakan, kita bisa, Bengkulu ini merupakan daerah, provinsi terbaik yang ada di negeri ini, dan kita bisa,” ungkap Cagub Agusrin M Najamuddin saat diwawancarai, sore, Selasa (27/10). Sebelumnya Agusrin yang maju Pilgub berpasangan dengan Imron Rosyadi dan mendapat nomor urut tiga ini menyampaikan. Bahwa pada hari kedua dia tiba di Bengkulu serta melaksanakan roadshow. Dia juga telah menemui tokoh masyarakat Rejang Bengkulu yang pernah menjadi Wakil Gubernur saat dia menjadi Gubernur tahun 2010 lalu Ustadz Junaidi Hamsyah (UJH) dan UJH mengatakan bahwa dia netral dalam Pilgub Bengkulu tahun ini. “Setelah saya temui tadi. UJH mengatakan, dia berpikir kalau kemarin Pak Agusrin tidak lolos. Dan dia sudah terlanjur mendukung pak Helmi. Terus dengan saya lolos seperti sekarang? Paling tidak saya netral kata Ustadz Junaidi. Saya bilang gak apa-apa. Pak Ustadz mau dukung siapapun gak masalah, yang penting saya bilang kita kawan terus. Tapi bagi saya siapapun boleh mendukung siapa, tapi sahabat tetap sahabat, kita tetap kawan. Politik ini kan hanya bagaimana kita ingin menangkap bagaimana persepsi masyarakat terhadap kita. Kalau yang kita lakukan itu benar menurut mereka, senang menurut mereka. Mereka akan memilih kita. Jadi jangan kita memaksakan pendapat kita. Dengan pendapat masyarakat yang lain. Benar menurut kita, belum tentu benar menurut mereka. Jangan-jangan kita yang salah mempersepsikan itu. Kenapa saya katakan begitu? Karena saya berpikir selama ini tidak ada masyarakat yang mau mendukung saya lagi. Karena apapun saya ini kan mantan napi, saya tidak pernah mau mengatakan salah saya apa? Walaupun saya tidak pernah mengambil uang negara satu rupiahpun. Saya tidak mau mengupas itu lagi. Biarlah itu jadi bagian perjalanan hidup saya. Tapi rupanya masyarakatpun mengetahui Agusrin pernah jadi napi, tapi mereka rasakan. Apa yang pernah dilakukan Agusrin mereka rasakan hasilnya buat rakyat. Dan sekarang hasilnya tinggal kita uji, apakah yang sudah dilakukan sebelumnya benar-benar masyarakat suka atau tidak? Kita sudah terlambat, kawan kami Pak Rohidin dan Pak Helmi sudah duluan. Mestinya kesempatan mereka lebih besar dibanding kita. Tapi ternyata hasil survey kita masih lebih leading surveynya dari mereka,” ujar Agusrin. Sebelumnya dari Koordinator Sekretariat Forum Pemenangan Agusrin-Imron di Kota Bengkulu, Tarmizi Gumay SH, MH yang selama ini tercatat sebagai anggota tim pemenangan Paslon R2. Dia menyatakan sudah mundur secara resmi dari tim pemenangan R2 dan dari tim kuasa hukum Pemda Provinsi Bengkulu guna mendukung Agusrin-Imron dalam Pilgub kali ini, “Saya sudah mengundurkan diri sejak kemarin secara resmi dari R2, termasuk saya mengundurkan diri dari kuasa hukum Pemda. Dan kita dalam hidup ini adalah pilihan, dan saya ingin total dalam membantu pemenangan Agusrin-Imron. Sebab itu saya mundur dari R2 dan dari tim kuasa hukum Pemda Provinsi,” kata Tarmizi Gumay atau disingkat Targum. Adapun dari UJH saat ditanyai Jubir AIR, Suryawan Halusi. Mantan Gubernur Bengkulu yang melanjutkan kepemimpinan Agusrin itu mengatakan. Dia mengucapkan selamat atas status hukum Agusrin dimana selama ini belum ada kepastian dengan status hukumnya untuk maju kembali dalam Pilkada tahun 2020 ini. "Kemudian beliau (Agusrin-red) kesini. tentu sebagai orang yang dulu pernah berpasangan dan sejak itu juga tidak pernah putus komunikasi dengan kita. Jadi wajar saja, kemudian beliau minta doa agar dalam beliau mengikuti ini tentu aman, lancar dan ketiga kandidat ini tentu berharap menang. Saya katakanlah sebagai teman diantara tiga kandidat ini, dengan Helmi dekat, dengan Pak Rohidin dekat, kemudian dengan Pak Agusrin pernah berpasangan dengan saya. Pesan saya, berjuanglah sama-sama merebut hati masyarakat menyampaikan program yang riil. Kita berharap dengan penyampaian program visi misi yang bagus, masyarakat bisa memilih yang terbaik. Ketiga-tiganya Paslon ini kita dukung, dan saya berharap masyarakat mengikuti Pilkada ini dengan aman dan nyaman dan saya mengajak agar kita tidak saling sikut, tidak saling hujat, saya pikir berjalanlah dengan baik sesuai proses tahapan yang ada," kata UJH. (idn/**)Agusrin: Dalam Dua Tahun Bengkulu Harus Berubah
Selasa 27-10-2020,21:41 WIB
Editor : radar
Kategori :