Fitri : Sayangnya Produksi Buah Sawit Sedang Rendah
RBO >>> BENGKULU >>> Pada pertengahan bulan November ini harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Bengkulu cenderung tinggi. Hanya saja, tingginya harga jual TBS kelapa sawit tersebut pada saat produksi tanaman kelapa sawit masyarakat sedang rendah. "Seperti di Kabupaten Mukomuko saja, sebanyak 11 Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) atau Crude Palm Oil (CPO) saat ini membeli TBS kelapa sawit dengan harga paling rendah Rp 1.670 dan paling tinggi Rp 1.800 per kilogram (KG). Dimana harga tersebut cenderung tinggi jika kita bandingkan sebelumnya," ungkap anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Fitri SE kepada radarbengkuluonline.com tadi siang (16/11). Namun, tingginya harga TBS itu tidak sebanding dengan kondisi produksi tanaman kelapa sawit masyarakat. Dimana hasil produksinya sedang rendah. "Lantaran saat ini kondisi buah kelapa sawit sedang atau dalam masa ngetrek. Jadi sangat kecil dampak kenaikan harga itu terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujar anggota Fraksi Gerindra Provinsi Bengkulu ini. Menurut politisi Dapil Kabupaten Mukomuko ini, seharusnya kondisi harga yang tinggi seperti ini dipertahankan. Sehingga memberikan dampak positif pada peningkatan kesejahteraan petani kelapa sawit. "Kalau selama inikan, disaat produksi kelapa sawit turun, maka harga naik. Begitu juga sebaliknya, jadi terkesan petani kelapa sawit itu dilarang sejahtera." Kemudian dalam hal seperti ini juga seharusnya Pemerintah Daerah (Pemda) juga bisa hadir, dan memberikan solusi terbaik. Mengingat daerah lain bisa harga TBS kelapa sawitnya tinggi. "Sementara daerah kita masih saja berkutat dengan harga yang lebih rendah ketimbang daerah lain," pungkasnya. (idn)Harga TBS di Bengkulu Capai Rp 1800 Per Kg
Senin 16-11-2020,19:34 WIB
Editor : radar
Kategori :