Ini Dia Program Bengkulu Dalam Peningkatan Produktivitas Pertanian

Senin 11-01-2021,20:01 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Rohidin Mersyah : Replanting Sawit Serta Revitalisasi Sawah

RBO >>>  BENGKULU >>>  Setelah mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2021 bersama Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo secara daring di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, pada Senin (11/1), Gubernur Bengkulu Dr H. Rohidin Mersyah mengungkapkan pada tahun 2021 ini ada dua program unggulan yang difokuskan untuk peningkatan produktivitas pertanian di Bumi Rafflesia.

Pertama, melanjutkan replanting perkebunan sawit yang sudah dilaksanakan sejak tahun sebelumnya. Kedua, merevitalisasi lahan persawahan yang tersebar di beberapa kabupatan.

"Replanting kebun sawit ini telah berhasil diterapkan Kabupaten Seluma dan Bengkulu Utara. Maka, pada tahun ini kita akan lanjutkan kembali. Karena di dalam program replanting itu kita lakukan secara menyeluruh. Tidak hanya fokus soal bibit, tetapi juga pendampingan manajemen," ungkap Gubernur Rohidin  kemarin.

Sedangkan program revitalisasi lahan persawahan merupakan salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu mewujudkan ketahanan pangan di daerah ini. "Revitalisasi lahan sawah ada di beberap wilayah. Diantaranya Mukomuko, Bengkulu Utara dan Seluma. Revitalisasi ini dilakukan, karena kita ingin memperluasan area tanam," imbuhnya.

Gubernur Rohidin juga menyinggung tentang produksi jagung yang mengalami peningkatan. Sementara untuk produksi kedelai memang terbatas. Karena, dipengaruhi banyak factor. Salah satunya iklim yang tidak sesuai. "Untuk produksi jagung di Bengkulu cukup bagus. Hasilnya meningkat. Namun untuk kedelai memang terbatas. Karena jarang sekali petani yang menanam kedelai. Produktivitasnya tidak seperti diharapkan. Banyak petani merugi dan kualitas kedelainya pun kurang baik," pungkas Gubernur.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam kesempatannya mengingatkan jajarannya untuk hati-hati dalam pengelolaan pangan. "Kita tahu penduduk Indonesia sudah 270 juta lebih. Oleh sebab itu pengolahan yang berkaitan dengan pangan itu betul-betul harus kita seriusi. Pembangunan pertanian harus betul-betul kita seriusi secara detail. Terutama yang berkaitan dengan komuditas pertanian impor. Seperti kedelai, jagung, gula, bawang putih, ataupun beras semuanya harus hati-hati," tegas Jokowi.

Adapun dari Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (DTPH) Provinsi Bengkulu, Ir Ricky Gunarwan usai mengikuti raker secara daring, dia menambahkan untuk program replanting itu ada Rp 30 juta perhektar untuk masing-masing petani dan pada tahun 2021 ini ditargetkan sebanyak 15 ribu hektar. Dimana dana anggarannya berasal dari PPDP yang berasal dari pajak Sawit, pajak ekspor bukan dari APBN dimana dianggarkan Rp 73 Triliun se Indonesia.

"Target kita replanting tahun ini 15 ribuan hectare, tapi yang sudah masuk datanya ada sekitar 6000 hektare di sembilan kabupaten," tambah Ricky Gunarwan kepada radarbengkuluonline.com tadi siang. (idn)

Tags :
Kategori :

Terkait