Unib, UMB Unived Siap Atasi Sampah di Kota

Kamis 21-01-2021,19:51 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO >>>  BENGKULU >>>  Pemerintah Kota (Pemkot), sepertinya sangat serius dalam mengatasi sampah di Kota Bengkulu. Langkah awal yang dilakukan Pemkot menggandeng civitas akademika seperti Universitas Dehasen (Unved), Universitas Bengkulu (Unib) dan Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB).

Dihari Kamis (21/1), Wakil Walikota Bengkulu, Dr. Dedy Wahyudi, MM bersama Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Firman Romzi, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) I Made Ardana, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rusman serta Tim Percepatan Pembangunan Kota Bengkulu (TP2KB) langsung mendatangi dua kampus sekaligus. Yaitu UMB dan Unib. Kunjungan pertama, Pemkot ke Unib. Mereka disambut hangat oleh Rektor Unib, Prof. Ridwan Nurazi beserta jajaran di ruang rapat I, gedung rektorat Unib.

Dalam diskusi tersebut, Pemkot memaparkan terkait bahaya sampah hingga peran pemerintah dalam menanggulangi sampah, Dedy mengajak pihak Unib untuk ikut berperan aktif dalam mengatasi masalah sampah. "Ya, hari ini (Kamis-red) kami berkunjung ke Unib, yang merupakan kampus terbesar di Kota Bengkulu yang biasa dijuluki green kampus. Kehadiran kami kesini, mengharapkan ide-ide kreatif mahasiswa dan peran aktif mahasiswa dalam menanggulangi sampah. Dan Alhamdulillah, Rektor sangat menyambut dan merespon baik rencana ini. Nanti bukan hanya mahasiwa saja, seluruh pihak dan stakeholder akan dilibatkan," ujar Dr. Dedy kepada radarbengkuluonline.com, Kamis (21/1).

Seusai diskusi, Dedy mengajak para mahasiswa untuk mengubah pikiran dan perilaku masyarakat yang belum sadar akan kebersihan lingkungan. "Kami akan ajak teman-teman mahasiswa untuk merubah perilaku masyarakat yang belum sadar akan kebersihan. Nantinya, ada berbagai upaya agar masyarakat sadar akan kebersihan ini. Nanti akan berlandaskan dasar hukum. Nah, apabila ada yang kembali membuang sampah sembarangan akan diberikan sanksi agar mereka jera. Oleh karena itu, kita ingin mahasiswa Unib menjadi contoh untuk masyarakat maupun kampus lainnya," terangnya.

Dijelaskannya, dalam menanggulangi sampah di tengah masyarakat, ada 3R pola penerapan kepada masyarakat. Yakni Reduce, Reuse, dan Recycle. 3R pertama, Reduce artinya mengurangi sampah. Jadi, maksudnya disini akan mengambil langkah dengan mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan produk yang nantinya akan menjadi sampah. Kedua, Reuse yang artinya menggunakan kembali. Langkah ini diambil mengajak untuk menggunakan kembali produk yang sudah dipakai. Dengan begitu, nantinya tidak banyak sampah ditimbulkan akibat produk-produk sekali pakai. "Ketiga, Recycle, artinya mendaur ulang. Langkah ini bisa disebut sebagai langkah memberikan kesempatan kedua, untuk berbagai produk bekas agar bisa menjadi produk baru. Dengan demikian, produk baru dari hasil daur ulang tersebut bisa dimanfaatkan kembali," paparnya. Sementara itu, Rektor Unib, Prof. Ridwan Nurazi sangat menyambut dan merespon baik rencana Pemkot Bengkulu dalam menanggulangi sampah.

"Pertama, kita merespon baik program dari Pemkot Bengkulu yang sangat luar biasa ini. Tentu kita mendukung, mulai dari langkah yang terstruktur, sistematis, masif hingga upaya lainnya. Nantinya semua lini yang berada di kampus akan dilibatkan. Seperti mahasiswa KKN, dosen terkait pengabdiannya di masyarakat serta kita akan memanfaatkan betul gerakan merdeka belajar merdeka sampah," ujar Ridwan.

Ridwan mengungkapkan, pihaknya siap membantu menyukseskan program Pemkot persoalan sampah ini. Dari kampus Unib, akan mempersiapkan semua sumber daya yang ada. "Kalau Kota Surabaya kan butuh 20-30 tahun untuk menanggulangi sampah dan menjadikan kota bersih. Di Kota Bengkulu, In sya Allah kalau semua bergerak dan melaksanakan rencana ini mudah-mudahan 5-10 tahun ke depan dapat melihat hasilnya dan Kota Bengkulu menjadi bersih dan indah. Yang penting ialah semua harus dimulai sejak saat ini," katanya.

Mahasiswa UMB Akan Edukasi Masyarakat Usai berdiskusi dengan pihak Unib, Pemkot lalu berkunjung ke UMB. Rektor UMB, Dr. Sakroni, M.Pd, melihat persoalan sampah memang bukan hanya urusan dan kepentingan Pemkot Bengkulu saja. Namun merupakan urusan dan kepentingan seluruh masyarakat di Kota Bengkulu.

Maka dari itu, UMB siap bekerjasama dan kolaborasi dengan Pemkot untuk sama-sama mengatasi persoalan sampah. Dimana para mahasiswa UMB akan diperbantukan dalam hal mengedukasi masyarakat. "Mudah-mudahan ke depan kerjasama UMB dengan Pemkot Bengkulu semakin erat. Kita saling bantu. Sebelumnya kami mendapat bantuan kendaraan dari pemkot. Nah sekarang soal sampah, kita siap kerjasama. Karena sampah ini adalah kewajiban dan kepentingan kita bersama," kata Dr. Sakroni.

Hasil dari rakor ini, nantinya akan dibuat kerjasama tentang kesepakatan pemerintah Kota Bengkulu dan UMB dengan mengangkat tema “Merdeka Belajar, Merdeka Sampah.”. Kerjasama nantinya akan ditandatangani langsung oleh Walikota Bengkulu.

"Saya atas nama Pemkot, mohon bantuan UMB, bagaimana dengan pengolahan sampah di Kota Bengkulu. Karena di Kota Bengkulu ini menghasilkan 774 m3 sampah per hari. Kalau kita tidak melakukan terobosan soal sampah, setiap tahun kami harus membeli lahan baru untuk sampah," sampai Dr. Dedy.

Untuk diketahui, dampak banjir juga dikarenakan sampah. Beberapa sampah yang banyak ditemui seperti di pintu air Tanjung Jaya, Tanjung Agung, Rawa Makmur, Pasir Putih, Taman Berkas, Pantai Jakat, Simpang Lempuing dan lainnya. (ach)

Tags :
Kategori :

Terkait