Penerima BLT DD di Mukomuko Berkurang

RBO >>>  MUKOMUKO >>>  Pihak Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mukomuko mengatakan, sebanyak 148 desa di daerah ini telah selesai melaksanakan musyawarah desa khusus (Musdessus) guna menentukan kuota calon penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa atau BLT DD. Ini, setelah Pemerintah Pusat masih mewajibkan Pemerintah Desa mengalokasikan BLT DD pada tahun 2021 dengan ketentuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima Rp 300 ribu per bulan selama satu tahun atau 12 bulan.

Pihak DPMD juga telah menerima kuota calon penerima BLT DD dari masing-masing desa. Setelah ditotal, jumlah calon penerima BLT DD berkurang cukup signifikan. Yakni nyaris mencapai 3.000 keluarga.

Diketahui, pada tahun 2020 lalu, awal diperintahkannya BLT DD, total penerima bantuan sosial (Bansos) ini mencapai 9.205 keluarga. Sementara tahun 2021 ini dari data yang dimiliki DPMD, menyisakan 6.240 keluarga. "Dari 148 desa di kabupaten kita, semuanya telah melaksanakan Musdessus. Mereka juga telah melaporkan data kuota calon penerima BLT DD. Totalnya 6.240 keluarga dari 148 desa itu," urai Kabid Pemdes, DPMD Mukomuko, M. Fadly, S.STP kepada radarbengkuluonline.com tadi siang.

Dua Desa Hanya Alokasikan 2 KPM

Masih berdasarkan data yang dimiliki DPMD Mukomuko, pada tahun 2021 ini terdapat dua desa, yakni Desa Pasar Sebelah, Kecamatan Kota Mukomuko dan Desa Lubuk Selandak, Kecamatan Teramang Jaya hanya mengalokasikan 2 calon keluarga penerima manfaat (KPM) BLT DD. Pagu anggaran untuk BLT DD di dua desa tersebut hanya Rp 7.200.000 untuk 12 bulan.

Dari 148 desa itu, lanjut Fadly, hanya 3 desa yang mengalokasikan calon penerima BLT DD di atas 100 keluarga. Desa itu yakni Desa Lubuk Talang, Kecamatan Malin Deman sebanyak 152 KPM, Desa Pernyah, Kecamatan Teramang Jaya, 125 KPM, dan Desa Penarik, Kecamatan Penarik 120 KPM.

"Selebihnya, kuota calon penerima BLT DD di setiap desa beragam. Tapi mayoritas di atas 20 dan di bawah 100 KPM. Intinya total calon penerima BLT DD tahun ini sebanyak 6.240 keluarga dengan total anggaran seluruhnya Rp 22,464 miliar," demikian Fadly. (sam)