11 Tahun RADAR BENGKULU Menjadi Teman Setia Anda RBO >>> BENGKULU >>> Banyak orang yang berpandangan pesimis mengenai nasib media, khususnya media cetak kedepan, bahkan ada yang sudah mulai berkemas-kemas dan pasang kuda-kuda untuk mempersiapkan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi dalam waktu dekat ini. Pendukung pandangan pesimis ini punya alasan sendiri, khususnya bila orientasinya hanya profit oriented saja.
Pandangan ini didukung pula dengan fakta-fakta yang terjadi saat ini, misalnya pertama; bagaimana harga kertas yang terus saja mengalami kenaikan, yang tentu saja akan mempengaruhi biaya-biaya yang lainnya. Sebab media cetak sangat tergantung dengan kertas dan ini tentu saja akan menambah biaya produksi media cetak. Selain itu, fakta yang kedua; Semakin menjamurnya media online yang sedikit banyak mempengaruhi pola-pola yang sudah terbangun selama ini. Namun dalam prosesnya antara cetak dan online memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing yang harusnya dapat dijadikan sebagai keunggulan diantara keduanya. Misalnya kalau di media online yang dikedepankan adalah aspek kecepatan dalam update informasi sedangkan di cetak harusnya mengedepankan ketetapan, fakta, data serta informasi yang utuh yang dapat dijadikan referensi semua kalangan. Fakta yang ketiga adalah; Tidak dapat dipungkiri saat ini kita sudah memasuki fase dunia tanpa batas yang artinya apa yang terjadi disini (Bengkulu) saat ini bisa langsung diketahui oleh di belahan dunia lainnya dengan berbagai saluran dan layanan yang disediakan oleh pihak penyedia jasa. Sehingga seolah-olah dunia tanpa batas, berkat kemajuan teknologi. Fakta yang ke empat dan memiliki pengaruh yang menyeluruh adalah serangan pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia yang menyebabkan banyak goncangan disana-sani, bahkan membuat negara harus menerapkan pola-pola untuk bertahan dari serangan tersebut. Misalnya dengan menerapkan pola Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau yang lebih ekstremnya Lockdown yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap proses distribusi media cetak itu sendiri. Seperti dikutip dari Wikipedia, ada dua tipe lockdown, yang pertama adalah preventive lockdown (pencegahan) dan emergency lockdown (darurat). Preventive lockdown artinya penguncian sebagai aksi pencegahan atau menghindari bahaya dan risiko dari kejadian maupun peristiwa di luar normal. Biasanya diikuti juga dengan tindakan peningkatan dan efisiensi pada fasilitas yang diperlukan. Dan masih banyak fakta-fakta lainnya yang membuat pandangan pesimisme ini mendapatkan legitimasinya, misalnya bertumbangannya media-media cetak lokal dan nasional yang mengakhiri proses produksi dan mengucapkan selamat berpisah kepada para pembaca setianya.SKH RADAR BENGKULU Bertahan di Era Sulit Adalah Keunggulan Nyata
Minggu 28-02-2021,19:37 WIB
Editor : radar
Kategori :