Sapi Bali Divaksin Puskeswan Penarik

Jumat 12-03-2021,19:34 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO >>>  SELAGAN RAYA >>>  Penyakit jembrana kembali membuat resah peternak sapi Bali di Kabupaten Mukomuko. Penyakit jembrana yang menyerang sapi Bali atau keturunan sapi Bali tersebut juga ditemukan di wilayah Kecamatan Selagan Raya. Dalam kurun 3 bulan terakhir Puskeswan Penarik mencatat setidaknya lebih kurang ada 10 ekor sapi Bali di wilayah Kecamatan Selagan Raya mati diduga terjangkit virus jembrana. Untuk mengatasi persoalan ini, Dinas Pertanian Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mukomuko, sudah menyebar dosis vaksin ke Puskeswan wilayah yang terjangkit virus jembrana.

Kepala Puskeswan Penarik, drh Zairan Aripin saat dikonfirmasi mengakui, pihaknya sudah menerima 2000 dosis vaksin dari Dinas Pertanian Bidang Peternakan. Penyuntikan sudah mulai dilakukan. Salah satu wilayah yang menjadi sasaran yaitu Kecamatan Selagan Raya.

"Untuk sementara ini, jumlah sapi yang sudah divaksin di Kecamatan Selagan Raya sebanak 83 ekor sapi. Penyutikan vaksin ini terus kita lakukan. Karena, penyutikan vaksin untuk tahap awal ini harus dilakukan dua kali penyuntikan untuk satu ekor sapi," ucap Zairan kepada radarbengkuluonline.com tadi siang.

Selain sapi di wilayah Kecamatan Selagan Raya, lanjutnya, sapi di wilayah Kecamatan Teras Terunjam juga menjadi sasaran utama penyuntikan vaksin. Pertimbangannya, belakangan ini kasus jembrana mencuat terjadi Kecamatan Selagan Raya dan Kecamatan Teras Terunjam. Jadi, wilayah tersebut berpotensi rentan terjangkit virus jembrana. "Wilayah kerja Puskewan Penarik meliputi, Kecamatan Air Dikit, Kecamatan Penarik, Kecamatan Teramang Jaya, Kecamatan Teras Terunjam dan Kecamatan Selagan Raya. Dari wilayah kerja tersebut ada dua kecamatan direncanakan menjadi fokus penyuntikan vaksin," ucap Zairan.

Ditambahkannya, penyakit jembrana disebabkan oleh infekasi bovine lentivirus yang masuk kedalam famili retrovirus. Kemudian untuk mengetahui gejala klinis, sapi mengalami Anoreksia atau kurang mau makan, terjadi demam, hidung yang kering dan tidak berkeringat. Peradangan selaput lendir mulut. Pembesaran kelenjer limfe preskapularis prefremoralis dan parotid. Bahkan ada juga yang ditemukan susah BAB. "Peternak sapi Bali diharapkan melapor ke Puskeswan terdekat jika menemukan kondisi sapi seperti tersebut," demikian.(ide)

Tags :
Kategori :

Terkait