Tak Masuk Dalam APBD
RBO >>> MUKOMUKO >>> Rombongan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang tergabung dalam Panitia Khusus (Pansus) Pertanggungjawaban anggaran tahun 2020 mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko, Selasa (8/6). Tujuan mereka melabrak RSUD untuk mempertanyakan belanja di RSUD Mukomuko pada tahun 2020 lalu yang mencapai belasan miliar rupiah. Usut punya usut, Pansus menemukan belanja RSUD senilai Rp 14,4 miliar namun item belanja tersebut tidak tertuang dalam postur APBD Mukomuko 2020. Anggaran belasan miliar rupiah itu dibelikan alat kesehatan (Alkes) berupa CT Scan dengan anggaran Rp 11,8 miliar dan Picture Archiving and Communication System (PACS) sebesar Rp 1,4 miliar. Sehingga totalnya sebesar Rp 14,4 miliar. "Setelah kita bahas bersama Badan Keuangan Daerah (BKD), ada belanja di RSUD sebesar Rp 14,4 miliar, tapi belanja itu tidak ada di postur APBD. Legislatif tidak pernah mengalokasikan belanja itu, baik di APBD murni atau APBD Perubahan. Sehingga dalam laporan realisasi ada selisih," kata Ketua Pansus DPRD Mukomuko, Antonius Dalle di lokasi saat Inspeksi Mendadak (Sidak) di RSUD Mukomuko tadi siang. Ia bersama teman-teman Pansus, lanjutnya, turun langsung ke lapangan ini hanya sekadar melakukan pengecekan dan mencari kepastian. Karena, anggaran belasan miliar itu tidak ada di postur APBD Tahun 2020, tapi nyatanya ada pembelian Alkes. Direktur RSUD Mukomuko, dr. Syafriadi, Sp.PD didampingi Kabid Pelayanan Medis, Harnovi mengakui memang ada pembelian Alkes. Yaitu, CT Scan dan PACS pada tahun 2020 lalu. Tapi anggarannya bersumber dari Bendahara Umum Negara, Kementerian Keuangan RI. Dana tersebut masuk langsung dari Kas Umum Negara (KUN) ke kas BLUD RSUD Mukomuko. Penyalurannya "senyap" atau tanpa melalui Kas Umum Daerah (KUD) Mukomuko. "Ada regulasinya. Berdasarkan aturan yang ada, uang yang masuk ke rekening BLUD RSUD Mukomuko itu boleh dibelanjakan. Pihak RSUD waktu itu telah menyampaikan ke BKD Mukomuko," jelasnya. Pansus Bakal Panggil Pihak Terkait Meski sudah mendapat penjelasan dari pihak RSUD mengenai belanja sebesar Rp 14,4 miliar itu, Pansus tetap bakal memanggil sejumlah pihak dan OPD terkait. Tak terkecuali pihak RSUD Mukomuko. "Untuk mengetahui lebih lanjut, akan kita bahas bersama OPD terkait. Jadwalnya besok (hari ini)," sampai Antonius lagi. Politikus Partai Perindo itu juga menyoroti prihal manfaat alat yang dibeli mahal tersebut. Sebab, kata Anton, baik CT Scan maupun PACS belum difungsikan. "Informasinya belum difungsikan karena belum ada SDM atau operatornya," demikian Anton. Syafriadi juga mengaku sejak tiba Desember 2020 lalu, hingga kemarin, dua alkes tersebut memang belum difungsikan. Alasannya sama dengan yang disampaikan oleh Anton, yaitu belum ada SDM. "Kalau uji coba, sudah. Tapi belum dioperasikan (untuk pelayanan). Kami rencananya bakal kerjasama dengan dokter spesialis dari luar yang sudah bisa mengoperasikan alat tersebut," pungkasnya. (sam)Anggota Dewan Pertanyakan Pembelian Alkes RSUD Mukomuko
Selasa 08-06-2021,19:55 WIB
Editor : radar
Kategori :