RBO >>> KEPAHIANG >>> Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alami Kabupaten Kepahiang mengalami kesulitan. Ini disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu diantara menurunnya pendapatan perusahaan karena dari 5.800 pelanggan se-Kabupaten Kepahiang banyak yang belum membayar rekening air atau menunggak pembayarannya. Menurut Plt. Dirut PDAM Kepahiang, Arminsyah, SE, akibat banyak pelanggan yang menunggak pembayaran rekening itu, pendapatan perbulannya jadi sedikit. Dengan pendapat itu, belum mampu membiayai kebutuhan operasional yang mencapai Rp 110 juta perbulannya. Akibatnya, gaji karyawanpun menunggak lebih dari 4 bulan lamanya. Bahkan, minimnya pendapatan tersebut belum mampu memperbaiki kerusakan jaringan distribusi air yang mayoritas mengalami kerusakan. Di wilayah perkotaan misalnya, lebih dari 3.000 pelanggan tidak teraliri air, itu pula menyebabkan pelanggan enggan membayar iuran air setiap bulannya. "Rata-rata pelanggan enggan bayar iuran air setiap bulannya karena memang mereka tidak teraliri air. Dari total 5.800 pelanggan, yang aktif bayar iuran air hanya 20 persennya," ungkap Arminsyah saat ditemui radarbengkuluonline.com di ruang kerjanya tadi pagi. Saat ini, lanjut Arminsyah, nilai tunggakan pelanggan mencapai Rp 2,3 miliar yang terjadi sejak beberapa tahun lalu. Optimalisasi penagihan menurutnya dapat dilakukan apabila kondisi distribusi air normal. "Hanya saja, kami pun tidak bisa berbuat banyak. Selain terjadinya kerusakan SPAM dan jaringan, distribusi air juga menyebabkan debit air berkurang. Suplai air ke pelanggan memang perlu ditingkatkan, sehingga jika distribusi air normal, maka optimalisasi penagihan terhadap pelanggan bisa kita lakukan." (crv).
Tunggakan Pelanggan PDAM Kepahiang Sampai Rp 2,3 Miliar
Jumat 01-10-2021,10:11 WIB
Editor : radar
Kategori :