Frans Deko Saputra: Tidak Mulus

Sabtu 22-01-2022,12:14 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

radarbengkuluonline.com, BENGKULU- Frans Deko Saputra S.Ikom (29) seorang guru seni sekolah dasar di  Kota Bengkulu ternyata juga jago bernyanyi. Buktinya, ia berhasil meraih juara 1 Singing Contest Pop Legend 80-an dan 90-an yang diselenggarakan Bencoolen Mall tanggal 20 Januari 2022 kemarin.

Anak,  pertama dari 3 bersaudara ini saat dihubungi radarbengkuluonline.com Jumat (21/1) mengatakan, ia memang senang menyanyi. Ia mengaku memang memiliki jiwa seni tari dan seni musik keturunan dari kedua orang tuanya yang merupakan praktisi tari dan gemar menyanyi.

Ia mempelajari seni musik dan tari secara otodidac dan juga belajar seni melalui seniornya. “Saya dengarkan. Saya perhatikan. Saya pahami. Lalu saya kembangkan. Karena kalau mau bagus, ya harus belajar. Begitu prosesnya.”

Deko juga sudah menekuni bidang seni tari sejak sekolah dasar. Sedangkan ia baru fokus bernyanyi di bangku SMA. “Kalau secara presentase tari 60% dan musik itu 40%,” tuturnya.

Motivasi yang ia punya untuk menekuni bidang seni ini ialah ia menyukai keindahan gerak dan nyanyian. Kiat khusus yang ia punya untuk menekuni seni ini adalah konsisten. Jangan pernah puas dengan apapun itu. “Karena dibidang apapun konsistensi itu yang paling diperlukan.”

Ketua Asosiasi Seni Tari untuk DPD Bengkulu ini juga pernah menjadi pelatih gerak tari Aceh untuk Pekan Olahraga Wilayah Sumatera yang ke XX pada tahun 2019. Ia juga terpilih sebagai satu-satunya Coreografer untuk Mewakili Bengkulu dalam Ajang Merdeka Virtual Dance Merdeka ke 2 se-Nasional tahun 2021. Sedangkan dibidang Musik ia juga sering menjuarai berbagai perlombaan. Termasuk juara 1 Singing Contest Pop Legend 80-an dan 90-an yang di selenggarakan Bencoolen Mall  tanggal 20 Januari 2022.

Prestasi yang ia capai itu tidak semua berjalan mulus. Ia sering mendapatkan stigma dari orang- orang tentang seniman musik dan penari pria sepertinya. “Stigma orang tentang cowok kok nari. Ini menjadi kendala paling besar dulunya. Kalau dimusik kadang dibatasi. Hanya untuk pemula. Tidak seperti zaman dulu. Siapa aja boleh berprestasi bersama,” ujarnya.

Genre musik Pop merupakan genre musik yang ia gemari dan sudah ditanami oleh orang tuanya untuk belajar lagu pop. “Dari kecilpun dicekokin sama orang tua saya. Dulu waktu umur 2 tahun kata orang tua saya, saya sudah hafal lagu Dessy Ratnasari yang judulnya Tenda Biru. Untuk dangdut melayu dll berusaha saya pelajari juga,” tuturnya.

Sebagai seniman musik dan seniman tari, ia berharap anak Bengkulu tetap semangat menjadi penerus. Belajar terus dan rajin berlatih. Jangan malu untuk selalu berkarya. Karena proses yang baik akan mendapatkan hasil yang baik pula. (Mg-1)

Tags :
Kategori :

Terkait