radarbengkuluonline.com, BENGKULU - Covid 19 memang sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat. Terutama pada warga yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Berbeda dengan Tri Yolin Putri (30), seorang ibu rumah tangga yang mulai berbisnis bunga Caladium atau biasa disebut dengan bunga Keladi.
Dengan ukuran lahan 4x6 meter, Yolin memulai usahanya sejak 2 tahun yang lalu. Pada awalnya bunga hanya menjadi hobby bagi Yolin. Tapi tak dipungkiri dari hobby yang ia gemari saat ini ia berbisnis dengan menjual bunga Caladium. “Bisnis ini menguntungkan saat masa pandemi seperti ini,” ujar Yolin saat dihubungi radarbengkuluonline.com Senin (31/1) di kediamannya di JL. Kuala Lempuing No 23 Rt O4 RT 01 Kota Bengkulu. Caladium merupakan bahasa latin bunga keladi yang sampai saat ini digemari oleh para ibu-ibu. Jenis caladium lokal, import dan hybrid pun menjadi kegemaran ibu-ibu hingga saat ini. “Jenis bunga yang kami jual ini lebih ke caladium. Kami menyediakan caladium impor, lokal dan hybrid. Untuk lokal itu berasal dari Indonesia. Import itu kami datangkan dari Thailand maupun Malaysia dan hybrid sendiri itu hasil persilangan yang kami lakukan sendiri. Tapi yang hibrid belum di perjual belikan karena masih ingin melihat hasil persilangan,” ujarnya. Bunga Caladium milik Yolin ini sudah dikirim ke berbagai daerah di Indonesia. Contohnya ke Papua Barat, Makassar, Padang, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta dan Palembang. Dengan pengiriman yang sangat aman, Yolin memakai cara yang sangat kreatif. Yaitu dengan meletakkan lumut di dalam media tanam selama bunga itu dalam pengiriman agar bunga tetap bernutrisi, segar dan cantik saat dikirim ke tempat konsumen. Ia memasarkan bunga Caladium ini dengan menggunakan siaran langsung melalui Facebook, shopee dan juga berbisnis melalui WA. Ia juga bergabung dikomunitas Caladium Bumi Rafflesia. Dengan live facebook dan shopee Yolin bisa mendapatkan omset sebesar 5 juta untuk sekali live di aplikasi sampai 50 juta berbulannya. “Biasanya di awal bulan bisa sampai melebihi target,” ucap Yolin. Bunga Caladium yang ia jual dibandrol dengan harga 50rb - 500 juta rupiah. “Untuk harga sendiri itu beda-beda. Ada yang lokal dengan harga 15 ribu. Kami menjual keladi paling mahal itu keladi Dwi warna dan white cobra yang terjual hingga 2,5 juta dan 2 juta rupiah. Size yang terjual itu remaja menuju indukan.” Ia juga membagikan tips untuk merawat caladium yaitu dengan tetap menjaga kelembaban caladium dengan disiram setiap hari atau meletakkan caladium ditatakan yang berisi air. Yolin juga memberitahu cara membudidaya Caladium dengan mencacah umbi. Ini dikarenakan Caladium mempunyai umbi. Dan cara berikutnya yaitu dengan penyemaian umbi tersebut. Bisnis yang ia rintis tidak selamanya berjalan mulus, Yolin menuturkan kendala yang ia dapat itu berada di konsumen. “Terkadang itu kendalanya di masyarakat. Mau keladi murah, tapi mau yang bagus. Padahal sesuai dengan ukuran dan kualitas keladi,” tuturnya. Harapan Yolin untuk kedepannya semoga bisnis menjadi besar,mempunyai lahan yang cukup besar dan bisa menciptakan caladium hybrid yang bagus dan terkenal. (Mg-1)Bisnis Manis Bunga Caladium Ini Merambah Nusantara
Senin 31-01-2022,15:44 WIB
Editor : radar
Kategori :