Kata Bang Ken, Kelapa Bakar Memang Bagus untuk Kesehatan

Rabu 16-02-2022,22:42 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Itu Obat Dusun

radarbengkuluonline.com,  BENGKULU - Provinsi Bengkulu dikenal dengan banyaknya tanaman obat yang dapat dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan. Hal ini terbukti dengan banyaknya kepercayaan masyarakat yang mengkunsumsi tanaman dan tumbuhan tertentu dapat menyembuhkan penyakit.

Hal ini sudah menjadi kebiasaan dalam masyarakat, khususnya masyarakat menengah kebawah yang tinggal dipedesaan dimana tanam-tanaman tumbuh subur disekitar mereka. Makanya hingga sekarang kearipan tradisional mengenai tanam-tanaman obat tersebut masih terus bertahan.

Salah satunya dengan mengkonsumsi air kelapa bakar kepala merah yang dicampur bumbu-bumbu atau repah-rempah tertentu. Lebih bagusnya di bakar dengan kayu bakar. Itu dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh (imun tubuh) agar tubuh tetap sehat sepanjang hari.

Hal ini dibenarkan oleh H. Ahmad Kanedi, yang juga anggota DPD RI Dapil Bengkulu. Beliau menjelaskan mengenai pengalaman mengkonsumsi kelapa bakar itu bagus untuk menyembuhkan sakit panas dalam (bahasa dusunnya saghapan). "Minum kelapa hijau kepala merah sangat bagus untuk kesehatan apalagi dibakar diatas tungku dengan menggunakan kayu bakar," kata dia.

Mengenai ada yang mengembangkan hal tersebut menjadikannya usaha ekonomi kreatif, Kanedi sangat mengapresiasinya. "Itu sangat bagus, Idenya brilian dan saya rasa harus kita dukung. Selain mendapatkan nilai secara ekonomis juga untuk mempertahankan kearipan lokal tentang tanaman obat-obatan yang ada disekitar kita," tutup Kanedi.

Sempat Viral

Sebelumnya sempat viral mengenai Kedai Kelapa Bakar Rempah Mayang yang beralamat di Jln. Depati Payung Negara, simpang Perum Villa Taman Surya arah Bandara Fatmawati, Kota Bengkulu. Usaha yang dikembangkan oleh Trio Setiawan beserta istrinya ini sudah punya pelanggan tetap yakni kalangan pejabat di Provinsi Bengkulu. Kedainya buka setiap hari pada pukul 11 pagi hingga 6 sore.

Dijelaskan Trio, Kelapa Bakar Rempah ini tentu melewati proses pembakaran yang cukup lama, selama 4 jam untuk mendapatkan kelapa bakar yang matang. “Jika kurang dari 4 jam, kelapa belum matang. Jika lebih dari 4 jam, kemungkinan kelapa tersebut nanti mudah bocor atau pecah,” ujar Trio, owner Kelapa Bakar Rempah. Saat ditemui radarbengkuluonline.com ditempat usahanya Selasa (8/2) lalu.

Selama pembakaran pun, kelapa harus dibolak-balik agar matangnya merata. Kelapa bakar yang sudah matang nantinya akan dicampur dengan berbagai rempah- rempah pilihan, sehingga minyak aslinya keluar. Ada 7 pilihan rempah yang ada di kedai ini. Namun, owner hanya menyebutkan 3 saja. Seperti, madu, kapulaga dan cengkeh.

Jenis kelapa yang digunakan pun tidak sembarangan, khusus untuk kelapa yang dibakar menggunakan jenis kelapa hijau kepala merah yang memang itu khusus obat. “Kami berikan pilihan terbaik untuk masyarakat. Untuk jenisnya juga random ya, tapi kalau kelapa yang dibakar khusus jenis kelapa merah.”

Harganya pun cukup terjangkau dari Rp10 ribu hingga Rp 25 ribu saja. Untuk di Bengkulu harga itu sudah ekonomis, walaupun ada yang protes harganya kemurahan. "Kedai ini tidak hanya menyediakan kelapa bakar saja, namun juga kelapa segar. Seperti kelapa muda gula aren, kelapa merah, kelapa gula putih, kelapa muda murni dan masih banyak lagi.

Pelanggan tetapnya juga sudah banyak. Bukan hanya dari Bengkulu, bahkan dari Pulau Jawa, Lampung, Jambi dan lain-lain. Tak hanya orang biasa saja, namun para pejabat seperti Wakil Bupati Bengkulu Selatan, setiap Minggu selalu datang untuk beli kelapa bakar. Bahkan orang nomor satu di Bengkulu, yaitu Gubernur Rohidin Mersyah juga sering beli pada saat weekend dengan sistem take away.

Namun ada hambatan yang dialami owner seperti proses masak yang lama karena membutuhkan waktu 4 jam. “Itulah yang menjadi kendala kita, kalau mau pesan itu biasanya di booking dulu agar nanti tidak kehabisan. Karena sehari kita cuma menyediakan 30 untuk kelapa bakar dan itu biasanya selalu sold out,” tutup dia. (hcr/mg-3)

Tags :
Kategori :

Terkait