Inilah Orang-Orang Yang Terlibat dan Bolak Balik di Provinsi Bengkulu (18)

Jumat 18-02-2022,09:56 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Gubernur Bengkulu ,Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.M.A dan Wakil Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rosjonsyah, S.I.P., M.Si  yang memimpin Provinsi Bengkulu saat ini, termasuk para pejabat di Bengkulu harusnya bersyukur dan berterima kasih dengan  tokoh-tokoh dan rakyat Bengkulu tempo dulu. Sebab, mereka sudah berjasa besar berjuang hingga berdiri dan diresmikannya Provinsi Bengkulu tanggal 18 November 1968 . Pendirian Provinsi Bengkulu itu bukan hadiah, tapi, ada proses perjuangan panjang warga dan tokoh masyarakat  Bengkulu.  Sebab, Bengkulu waktu itu adalah Residen Bengkulu yang merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Pemisahan diri dari Sumatera Selatan itu juga tidak mudah. Mereka banyak yang terlibat dan bolak balik untuk memperjuangkan Provinsi Bengkulu. Perjuangannya itu mirip dengan pendirian negara Republik Indonesia. Ini perlu diketahui oleh semua warga Bengkulu agar semua tahu dan menghargai perjuangannya. Dengan demikian nantinya dan bisa juga mengisi pembangunan ini bersama pemerintah. Mengapa memisahkan diri? Apa yang dihadapi? Siapa yang terlibat? Mau tahu! Gampang! Baca Laporan wartawan radarbengkuluonline.com secara sambung - menyambung setiap hari.

AZMALIAR ZAROS - Kota Bengkulu

PKI Paksakan Konsep Yang Mereka Buat radarbengkuluonline.com - Setelah melakukan perjuangan tersebut, maka pemerintah mulai merespon langkah yang dilakukan Bengkulu. Waperdam Subandrio dan rombongan akan singgah di Bengkulu tanggal 28 September 1965 dalam rangka kunjungannya ke Padang.

Kesempatan itu dimanfaatkan pula oleh kaum komunis dan antek untuk mempersiapkan konsep pernyataan politik tentang Bengkulu menjadi provinsi. Karena kebetulan dalam rombongan itu ikut salah seorang Menteri Negara dari kaum komunis, Nyono. Konsep politik kaum komunis ini diusahakannya melalui presidium Panitia Persiapan Daerah Tingkat I Bengkulu.

Anggota Presidium Panitia Persiapan Daerah Tingkat I yang ada di Bengkulu pada tanggal 27 September 1965 mengadakan rapat kilat di ruang kerja Wakil Ketua DPRD-GR Bengkulu Utara, Yakub Bachtiar. Dalam rapat itu, Kabul Amin dari PKI menyodorkan sebuah konsep perjuangan politik tentang Bengkulu jadi Provinsi. Dalam politiknya dia lebih banyak memberikan keuntungan bagi kepentingan politik PKI.

Rapat telah berjalan agak lama, kemudian Yakub Bachtiar menunda rapat sebentar untuk mengelak desakan PKI agar menerima konsepnya. Untuk itu Affandsi Abidin dipanggil M.Jafri untuk mewakili F.Emping dari IP-KI yang tidak bisa hadir karena tinggal di Curup.

Setelah itu rapat dibuka kembali setelah Affandi Abidin menghadiri sidang tersebut atas nama dari IP-KI . Rapat berjalan tegang. Karena Kabul Amin tetap memaksakan konsepnya harus diterima dengan catatan tidak boleh diubah.(bersambung) 

Tags :
Kategori :

Terkait