Gubernur Bengkulu ,Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.M.A dan Wakil Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rosjonsyah, S.I.P., M.Si yang memimpin Provinsi Bengkulu saat ini, termasuk para pejabat di Bengkulu harusnya bersyukur dan berterima kasih dengan tokoh-tokoh dan rakyat Bengkulu tempo dulu. Sebab, mereka sudah berjasa besar berjuang hingga berdiri dan diresmikannya Provinsi Bengkulu tanggal 18 November 1968 . Pendirian Provinsi Bengkulu itu bukan hadiah, tapi, ada proses perjuangan panjang warga dan tokoh masyarakat Bengkulu. Sebab, Bengkulu waktu itu adalah Residen Bengkulu yang merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Pemisahan diri dari Sumatera Selatan itu juga tidak mudah. Mereka banyak yang terlibat dan bolak balik untuk memperjuangkan Provinsi Bengkulu. Perjuangannya itu mirip dengan pendirian negara Republik Indonesia. Ini perlu diketahui oleh semua warga Bengkulu agar semua tahu dan menghargai perjuangannya. Dengan demikian nantinya dan bisa juga mengisi pembangunan ini bersama pemerintah. Mengapa memisahkan diri? Apa yang dihadapi? Siapa yang terlibat? Mau tahu! Gampang! Baca Laporan wartawan radarbengkuluonline.com secara sambung menyambung setiap hari. AZMALIAR ZAROS - Kota Bengkulu Perjuangan Selangkah Lebih Maju radarbengkuluonline.com - Dengan adanya keputusan dari DPRD-GR Daswati I tersebut, perjuangan untuk menjadikan Bengkulu sebagai provinsi selangkah bertambah maju. Pada waktu itu, Hanan Gilik SH yang berada di Palembang dalam penahanan dirinya oleh pihak yang berwajib dituduh Komunisto Phobi. Karena dia cukup banyak membantu dan memberikan bahan-bahan seperlunya pada Adnan Ilyas dan Bahaudin Zulkan dalam menyusun pidato dalam sidang pleno DPRD GR Daswati I Sumatera Selatan. Meskipun situasi politik saat itu kurang mendukung, namun perjuangan tetap dilanjutnya. Perjuangan ini disesuaikan dengan kondisi yang ada saat itu. Sekitar bulan Maret dan April 1966, Letkol Syamsul Bachri yang menjabat sebagai Komandan Kodim 0407 yang baru pindah dari Kodim 040 Musi Ilir Banyu Asin (Sekayu) ikut membantu Adnan Ilyas. Sehingga masalah itu bisa selesai. Adnan Ilyas bisa kembali ke Bengkulu. Yakub Bachtiar dan kawan-kawan kemudian menemui Komandan Kodim ini untuk membicarakan tentang perjuangan ini. Komandan Kodim ini menyambut baik perjuangan rakyat Bengkulu ini. Ia mendukung sepenuhnya perjuangan ini. Tanggal 23 Juni 1966, kemudian dilangsungkan rapat panitia persiapan perjuangan Daerah Tingkat I Bengkulu di ruang sidang DPRD GR Bengkulu Utara. Rapat itu dipimpin Yakub Bachtiar. Dalam rapat itu berhasil didapat kata sepakat perjuangan untuk menjadikan Provinsi Bengkulu dilanjutkan kembali. Perjuangan diselaraskan dengan perkembangan politik. Juga diputuskan untuk melakukan musyawarah besar antara Panca Tunggal ABRI –Rakyat se Daerah Bengkulu dilaksanakan Juli 1966 di Kabawetan. Rapat ini dilangsungkan di rumah Hanan Gilik SH untuk menyusun persiapan menghadapi musyawarah besar di Curup. Rapat itu berhasil membentuk panitia perumus tata tertib musyawarah. Yang ditunjuk sebagai ketua adalah Yakub Bachtiar. Kemudian menyusun rencana politik dan pemerintahan, menyusun garis organisasi, menyusun rencana tentang ekonomi, sosial dan budaya.(bersambung)
Inilah Orang-Orang Yang Terlibat dan Bolak Balik di Provinsi Bengkulu (21)
Senin 21-02-2022,07:31 WIB
Editor : radar
Kategori :