Bisnis UMKM di Bengkulu Kembali Menggeliat Usai Penyaluran BPUM Via BRI

Selasa 22-02-2022,15:29 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

radarbengkuluonline.com, BENGKULU - Para pelaku usaha Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) di Provinsi Bengkulu mengaku merasakan manfaat dari penyaluran Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Pengakuan ini datang salahsatunya dari pemilik usaha Kedai Abang Adek yang beralamat di jalan lintas pariwisata Pantai Panjang, Kota Bengkulu. Pria yang memiliki satu orang anak laki-laki ini adalah salahsatu pelaku UMKM di Provinsi Bengkulu yang menerima BPUM sebesar Rp 2.400.000 dari pemerintah pusat.

Dijelaskan Ferizal Adek owner Kedai Abang Adek, ia mengetahui program BPUM dari SMS yang dikirimkan BRI kepadanya.

Pasca mendapatkan informasi itu ia langsung mengecek laman https://eform.bri.co.id/bpum yang disediakan BRI dan langsung melakukan verifikasi ke kantor BRI, dia yakin bahwa dirinya mendapat bantuan tersebut. "Saya mendapatkan BPUM itu tahun 2020," jelasnya, Minggu (20/2).

Diterangkan dia, proses pencairan dana BPUM di Bank BRI sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama.

"Proses penyaluran BPUM sangat cepat dan mudah, saya nggak direpotkan dan hanya perlu membawa dokumen yang diperlukan termasuk legalitas usaha," jelasnya.

Menurutnya, layanan prima yang diberikan oleh Bank BRI layak menjadi contoh bagi bank yang lainnya.

"Saya sangat terbantu dengan pencairan BPUM via BRI yang cepat dan mudah, karena saya membutuhkan bantuan untuk menambah modal usaha karena usaha saya terdampak pandemi Covid-19 yang menggerus omzet penjualan usaha ikan bakar yang saya jual," terangnya.

Menurutnya, saat pandemi Covid-19 ia mengalami penurunan omzet sekitar 35 persen yang berdampak pada berkurangnya cadangan modal usaha. Jika sebelum pandemi ia bisa meraup omzet hingga Rp 11 juta tiap bulan.

Ditambahkan, untuk harga ikan bakar yang ia jual itu tergantung dari jenis ikan, mulai dari harga tertinggi Rp 40.000 untuk jenis ikan kakap berukuran sedang hingga yang terendah Rp 20.000 per ekor.

"Setelah mendapatkan BPUM usaha saya kembali menggeliat, dan berangsur-angsur berjalan normal kembali," terangnya.

Dijelaskan dia, saat masa pandemi Covid-19 saat ini, dirinya mulai merintis layanan penjualan online untuk melebarkan sayap bisnisnya.

"Saat pandemi Covid-19 saat ini masyarakat cenderung lebih banyak berada di rumah dan lebih banyak memanfaatkan layanan pesan antar atau delivery order, makanya saya bekerjasama dengan salahsatu penyedia layanan delivery order untuk memanjakan para pelanggan kami," pungkasnya. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait