radarbengkuluonline.com,KEPAHIANG - Kepala Pengelolan SPBU Provinsi Bengkulu, Feemy Afriyadi didampingi Manager SPBU Kelobak, Trico Falcon, saat diwawancarai terkait dengan penyebab antrean panjang kendaraan di beberapa SPBU yang ada di Kabupaten Kepahiang karena kuotanya dikurangi. Ini diketahui dikeluarkannya SK Kepala BPH Migas nomor 101/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2021 bahwa kuota atau volume penyaluran jenis BBM Biosolar mengalami pengurangan kuota ke setiap SPBU/BPBUN dan SPBB yang ada di setiap wilayah, baik di Kota Bengkulu maupun Kabupaten. Jadi, hal tersebut membuat antrean di setiap SPBU panjang. "Ya, pada bulan Februari kemarin memang jenis Biosolar mengalami kelebihan kuota. Jadi, dibulan Maret ini kita sedang melakukan penyesuaian. Mudah-mudahan di bulan puasa nanti kembali normal,"jelasnya. Saat disinggung terkait dengan berapa jumlah kuota untuk Kabupaten Kepahiang, ia menanggapi, setiap SPBU jatah kuotanya berbeda-beda. Ini sesuai dengan kebijakan yang ada. "Jadi kuota jenis Biosolar untuk Kabupaten Kepahiang berkisar 328 ton perhari,"tuturnya. Sementara itu, Manager Pengelolaan SPBU Kelobak, Trico Falcon, menyampaikan, dengan pengurangan pasokan BBM kesetiap SPBU pihaknya memperketat aturan pemerintah dan menjaga SPBU yang dikelola oleh pihak swasta untuk tidak melakukan pengisian kepada sejumlah kendaraan seperti kendaraan milik perusahaan industri TNI-POLRI dan Kendaraan Dinas. "Namun kami juga masih memberlakukan atau memperbolehkan kendaraan khusus seperti, mobil truk sampah, mobil ambulan dan mobil kebakaran untuk diisi BBM Biosolar bersubsidi."(crv).
Ini Penyebab Kelangkaan BBM Solar di Kepahiang
Senin 28-03-2022,20:35 WIB
Editor : radar
Kategori :