radarbengkuluonline.com, JAKARTA - Kabar duka meninggalnya cendekiawan Muslim Buya Syafii Maarif menyisakan kesedihan mendalam bagi bangsa Indonesia. Pemilik nama Ahmad Syafii Maarif tersebut telah pulang menghadap Tuhan pada Jumat (27/5) siang. Buya Syafii Maarif wafat pada usia 86 tahun di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman.
Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir sedikit bercerita kondisi Buya beberapa hari terakhir sebelum berpulang. "Tiga hari yang lalu saya ke sini juga beliau masih bisa mengobrol dengan bagus. Tetapi memang pernapasannya berat," kata Haedar dikutip dari laman Muhammadiyah.or.id. Haedar lebih lanjut mengatakan, dalam kondisi Buya yang belum pulih betul ada pesan yang dititipkan kepadanya. Pesan pertama yang disampaikan Buya kepada Haedar adalah agar dirinya selalu menjaga keutuhan bangsa, keutuhan Muhammadiyah dan keutuhan umat Islam. Kedua, permintaan yang dianggapnya tak biasa adalah untuk melakukan doa bersama. "Tidak biasanya Buya itu kan orangnya santai gitu. Biar pun kami ketika menjenguk orang sakit kewajiban kami mendoakan, tetapi beliau malah yang meminta sendiri untuk mendoakan beliau, sehingga kami berdoa bersama," terangnya. Saat itu pula Haedar melihat air mata Buya berderai membasahi pipi. "Saya menyaksikan air matanya berlinang dan itulah percakapan kami yang terakhir," ujar dia. Haedar menambahkan bahwa dirinya sempat berkomunikasi dengan Buya melalui pesan WhatsApp. "Satu hari sebelumnya saya komunikasi lewat WhatsApp, beliau menjawab bahwa saya sudah menerima keadaan ini dengan pasrah dan kami percaya dengan tim dokter RS PKU Muhammadiyah Gamping," pungkasnya. (mcr25/jpnn)Bikin Kaget, Pesan Terakhir Buya Syafii Maarif kepada Haedar Nashir
Sabtu 28-05-2022,12:40 WIB
Editor : radar
Kategori :