10. Kelurahan Jembatan Kecil RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Kota Bengkulu adalah salah satu kolonial Inggris yang telah membuat Benteng Fort Marlborough. Kota ini memiliki Muara Dua dan Bumi Ayu. Tak hanya itu, daerah ini juga memiliki Panorama indah. Terutama bila kita melihat di Tanjung Ajung, Tanjung Jaya. Di daerah ini kita dapat melihat Semarang, Surabaya, Kampung Bali, Malabro, Sidomulyo, Padang Serai, Padang Jati, Betungan dengan leluasa. Yang cukup menarik dilihat disini adalah Dusun Besar dengan Sawah Lebar dan Sawah Lebar Baru yang sedang di Bajak petani. Sekarang daerah ini dipelihara dengan baik dan di Kandang dengan Kandang Limun, serta diberi Pagar Dewa. Kalau tidak demikian, Rawa Makmur, Rawa Makmur Permai, Pematang Gubernur bisa rusak Jitra yang bersejarah itu. Karena, di sana ada Jalan Gedang, Pondok Besi, Pintu Batu, Tanah Patah yang memiliki Sumur Meleleh terus menerus. Di Pondok Besi ini ada Padang Harapan yang di Tengah Padang-nya selalu Sukarami. Di sana penuh dengan Kebun Roos, Kebun Keling, Kebun Geran, Kebun Dahri, Kebun Kenanga yang ramai dikunjungi wanita. Kebetulan, daerah ini berdekatan dengan Pasar Bengkulu, Pasar Baru, Pasar Melintang, Pintu Batu, Pekan Sabtu yang Sukamerindu-kan Pengantungan, Penurunan yang sekarang masih ada Berkas-nya. Rangkaian kalimat yang mengiringi kata bergaris tebal atau hitam itu merupakan pengantar dari sebagian nama dari 67 kelurahan di Kota Bengkulu yang unik. Kenapa nama kelurahan itu unik, wartawan RADARBENGKULU.DISWAY.ID, Azmaliar Zaros menurunkan laporannya secara bersambung setiap hari. Selamat membaca laporan SPEKTAKULER yang hanya satu-satunya ada di Indonesia dan mungkin juga di dunia. Redaksi juga menerima masukan, kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan laporan ini. Pembaca juga bisa berpartisipasi menyumbang tulisan soal nama-nama unik tentang nama daerah, objek wisata dan lain-lain. Kritik, saran, tulisan dikirim ke email : radarbengkuluonline@gmail.com. Atau telepon/WA ke HP 0812 7930 6998. (*) Jembatan Kecil Itupun Abadi Namanya Sampai Kini JEMBATAN KECIL juga nama yang unik. Nama yang dikukuhkan sebagai nama kelurahan di Kota Bengkulu itu masuk dalam Wilayah Kecamatan Gading Cempaka. Bagaimana ceritanya sampai disebut Jembatan Kecil? Seperti biasa, baca terus laporan wartawan RADARBENGKULU.DISWAY.ID berikut ini. AZMALIAR ZAROS, Bengkulu Asal usul nama kelurahan Jembatan Kecil ini, kata salah seorang warga Jembatan Kecil, Nusirwan Latif ada kaitannya dengan sejarah tempo dulu. Daerah ini dahulu, tepatnya di depan Rumah Makan Bengkulu sekarang adalah tempat aliran air dari Panorama menuju ke DPRD Provinsi Bengkulu sekarang. BACA JUGA: Angka Kemiskinan di Bengkulu Selatan Cukup Tinggi Di kiri kanan jalan itu ada pohon rumbia. Karena airnya mengalir melewati jalan raya, maka dibuatkanlah jembatan oleh pemerintah. Yaitu dari PU. Jembatan itu kecil. ‘’Di daerah ini dahulu dibangun jembatan. Jembatannya itu kecil jika dibandingkan dengan jembatan yang ada di depan Polda KM 9,’’jelas Nusirwan Latif yang biasa dipanggil Yok itu. BACA JUGA:Dukung Pengembangan Ekonomi Syariah, BI Bengkulu Gelar Road to FESyar Bapak yang tinggal di Jln. Rinjani, Jembatan Kecil itu menjelaskan, j embatan itu terbuat dari semen. Panjangnya sekitar 1 meter dan lebarnya 10 meter. Kedalamannya sekitar 1 meter. Jembatan ini tidak pakai dinding di sisi kiri dan kanannya. BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (9) Fungsi jembatan ini untuk melancarkan hubungan warga dari Pagar Dewa yang mau ke Pasar Minggu atau sebaliknya. Kalau tak dibuat jembatan itu, susah dilewati. Karena, daerah ini tempat lalu lintas air dari daerah Panorama menuju ke arah kantor DPRD Provinsi Bengkulu. BACA JUGA:Lapas Bengkulu Laksanakan Pelatihan Fisik, Mental dan Disiplin Sebenarnya, kata bapak pensiunan Kantor Catatan Sipil Kota Bengkulu, itu bukan jembatan. Tetapi gorong-gorong. Namun, warga lebih senang menyebutnya jembatan. Karena jembatannya yang kecil, maka warga menyebutnya dengan Jembatan Kecil. Sebutan ini kemudian mengalir dari mulut ke mulut. Kemudian, ditetapkan jadi nama kelurahan Jembatan Kecil. Naman ini pun tetap diabadikan sampai kini.
Inilah Kantor Lurah Jembatan Kecil yang terletak di belakang Ponpes Pancasila Bengkulu-Azmaliar Zaros- Kapan nama itu disebut Jembatan Kecil, dia sendiri tidak tahu. Yang jelas, kata orangtua-orangtua dahulu, nama itu sudah lama sekali. Sejak kecil, saya sudah mendengar nama itu. Dikatakan, di jembatan ini dahulu airnya bersih. Masalahnya, saat itu aliran sungainya dirawat pemerintah. Sehingga ia sering mandi-mandi di sana. Dia juga sering masuk di bawah jembatan itu. Kelurahan Jembatan Kecil ini memiliki luas 80 hektare. Letak daerah ini, sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Kebun Tebeng. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Jalan Gedang. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Tanah Patah dan sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Panorama. Mata pencariannya juga bermacam-macan. Ada pedagang, ada PNS, karyawan swasta, buruh, petani. Penduduknya juga beragam. Ada penduduk asli, ada pendatang. Seperti dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa.(**)