11. Kelurahan Pasar Bengkulu RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Kota Bengkulu adalah salah satu kolonial Inggris yang telah membuat Benteng Fort Marlborough. Kota ini memiliki Muara Dua dan Bumi Ayu. Tak hanya itu, daerah ini juga memiliki Panorama indah. Terutama bila kita melihat di Tanjung Ajung, Tanjung Jaya. Di daerah ini kita dapat melihat Semarang, Surabaya, Kampung Bali, Malabro, Sidomulyo, Padang Serai, Padang Jati, Betungan dengan leluasa. Yang cukup menarik dilihat disini adalah Dusun Besar dengan Sawah Lebar dan Sawah Lebar Baru yang sedang di Bajak petani. Sekarang daerah ini dipelihara dengan baik dan di Kandang dengan Kandang Limun, serta diberi Pagar Dewa. Kalau tidak demikian, Rawa Makmur, Rawa Makmur Permai, Pematang Gubernur bisa rusak Jitra yang bersejarah itu. Karena, di sana ada Jalan Gedang, Pondok Besi, Pintu Batu, Tanah Patah yang memiliki Sumur Meleleh terus menerus. Di Pondok Besi ini ada Padang Harapan yang di Tengah Padang-nya selalu Sukarami. Di sana penuh dengan Kebun Roos, Kebun Keling, Kebun Geran, Kebun Dahri, Kebun Kenanga yang ramai dikunjungi wanita. Kebetulan, daerah ini berdekatan dengan Pasar Bengkulu, Pasar Baru, Pasar Melintang, Pintu Batu, Pekan Sabtu yang Sukamerindu-kan Pengantungan, Penurunan yang sekarang masih ada Berkas-nya. Rangkaian kalimat yang mengiringi kata bergaris tebal atau hitam itu merupakan pengantar dari sebagian nama dari 67 kelurahan di Kota Bengkulu yang unik. Kenapa nama kelurahan itu unik, wartawan RADARBENGKULU.DISWAY.ID, Azmaliar Zaros menurunkan laporannya secara bersambung setiap hari. Selamat membaca laporan SPEKTAKULER yang hanya satu-satunya ada di Indonesia dan mungkin juga di dunia. Redaksi juga menerima masukan, kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan laporan ini. Pembaca juga bisa berpartisipasi menyumbang tulisan soal nama-nama unik tentang nama daerah, objek wisata dan lain-lain. Kritik, saran, tulisan dikirim ke email : radarbengkuluonline@gmail.com. Atau telepon/WA ke HP 0812 7930 6998. (*) Pasar Bengkulu, Tempat Bertemunya Orang di Bengkulu Dahulu PASAR BENGKULU juga nama yang unik. Nama yang dikukuhkan sebagai nama kelurahan di Kota Bengkulu itu masuk dalam Wilayah Kecamatan Teluk Segara. Bagaimana ceritanya sampai disebut Pasar Bengkulu? Seperti biasa, baca terus laporan wartawan RADARBENGKULU.DISWAY.ID berikut ini. AZMALIAR ZAROS, Kota Bengkulu UNTUK mengetahui sejarah awal Kota Bengkulu itu memang tidak mudah. Pasalnya, buku ataupun prasasti sebagai rujukannya tidak ada. Menurut Ketua I Badan Musyawarah Adat (BMA) Kota Bengkulu, Rasyid Ibrahim, pusat Kota Bengkulu pertama itu adalah di Pasar Bengkulu itu. Alasannya, Pasar Bengkulu itu adalah Kota tertua di Kota Bengkulu ini. Rasyid sendiri tidak tahu secara pasti kapan lahirnya Pasar Bengkulu itu. Masalahnya, sejak dia lahir, Pasar Bengkulu itu sudah ada. Penduduk Pasar Bengkulu itu sendiri adalah menetap di sepanjang aliran sungai Bengkulu dan sepanjang Pantai Pasar Bengkulu. Pada zaman itu warga menetap di daerah ini karena mudah untuk mencari air, berintegrasi dan berkomunikasi dengan warga lainnya. Mata pencaharian penduduk pada zaman dahulu adalah bertani. Sebagian lagi melaut. ’’Pada zaman dahulu itu ikannya masih banyak dan orang sangat mudah mencari nafkah,’’jelasnya. Waktu itu, Kota ini ramai dikunjungi orang pada Hari Jumat. Seluruh penduduk Bengkulu dari berbagai penjuru datang ke Pasar Bengkulu. Ada datang berjalan kaki. Ada pula pakai rakit bambu. Daerah dekat aliran Sungai Bengkulu datang memakai rakit sambil membawa hasil hutan (rempah-rempah, sayuran). Seperti dari Tanjung Agung, Tanjung Jaya. Rakitnya itu dibuat lima lapis. Tujuanya membuat lima lapis itu, untuk memperkuat rakitnya agar tidak karam karena bermuatan barang-barang. Kemudian, barang-barang hasil utan yang dibawa juga aman, tidak kena air. Rakit itu kemudian dibuka dan dijual kepada penduduk di seputaran Pasar Bengkulu. Rakit yang ditinggalkan adalah yang paling atas untuk peralatan mereka pulang ke daerahnya kembali. Pada hari Jumat ini mereka melakukan transaksi jual beli dengan cara tukar-menukar barang. Ada yang menukar ikan laut dengan sayuran, ada yang menukar kelapa, bahan makanan lainnya. Selain datang untuk berjualan, mereka itu juga bermaksud untuk melakukan ibadah salat Jumat. Sebab di daerah ini ada mesjid. Sedangkan ditempat tinggal mereka tidak ada mesjid. Jadi, sambil menjual hasil hutan, mereka bisa melaksanakan ibadah salat Jumat berjemaah. Karena di daerah ini ada pasar, maka orang menyebutnya dengan Pasar Bengkulu. Yaitu, tempat pertemuan orang Bengkulu. Nama itu mengalir begitu saja dari mulut ke mulut. Karena itu, maka nama itu akhir melekat dengan nama Pasar Bengkulu. Mereka kalau ditanya orang, dimana tinggal, maka mereka menyebutnya di Pasar Bengkulu. Rasyid sendiri tidak tahu secara pasti kapan adanya Pasar Bengkulu itu. Masalahnya, sejak dia lahir, nama Pasar Bengkulu itu sudah ada. ''Jauh sebelum adanya Benteng York yang dibangun tahun 1685, kata orang tua dahulu nama Pasar Bengkulu itu sudah ada,'' jelas bapak yang tinggal di Rawa Makmur ini. Kelurahan Pasar Bengkulu ini luasnya 42,2 hektar. Mereka menyebar di 8 rukun tetangga dan 2 rukun warga. Letak daerah ini, sebelah barat berbatasan dengan lautan Samudra Indonesia. Sebelah timur berbatasan dengan Sungai Bengkulu. Sebelah selatan berbatasan dengan Keluruahan Kampung Kelawi. Sebelah utara berbatasan dengan Sungai Bengkulu.
Inilah lokasi Kantor Lurah Pasar Bengkulu-Azmaliar Zaros- Penduduk Kelurahan Pasar Bengkulu ini juga beragam. Ada penduduk asli Bengkulu, ada suku Minang, suku batak, Palembang, Jawa. Sedangkan mata pencarian penduduknya, ada yang sebgai nelayan, ada sebagai pedagang, ada pegawai swasta, ada PNS, ada buruh . Sedangkan yang terbanyak itu adalah sebagai nelayan. Sebab, mereka tinggal di pesisir pantai. Daerah ini sangat bagus untuk pariwisata. Sebab, memiliki pemandangan yang indah. Saat ini sudah dibangun tempat wisata Kota tuo yang ada di pinggir sungai Bengkulu. Apalagi, kalau ditata dengan baik, maka ini akan semakinbagus. (**)