24. Kelurahan Sidomulyo
RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Kota Bengkulu adalah salah satu kolonial Inggris yang telah membuat Benteng Fort Marlborough. Kota ini memiliki Muara Dua dan Bumi Ayu. Tak hanya itu, daerah ini juga memiliki Panorama indah. Terutama bila kita melihat di Tanjung Ajung, Tanjung Jaya. Di daerah ini kita dapat melihat Semarang, Surabaya, Kampung Bali, Malabro, Sidomulyo, Padang Serai, Padang Jati, Betungan dengan leluasa. Yang cukup menarik dilihat disini adalah Dusun Besar dengan Sawah Lebar dan Sawah Lebar Baru yang sedang di Bajak petani. Sekarang daerah ini dipelihara dengan baik dan di Kandang dengan Kandang Limun, serta diberi Pagar Dewa. Kalau tidak demikian, Rawa Makmur, Rawa Makmur Permai, Pematang Gubernur bisa rusak Jitra yang bersejarah itu. Karena, di sana ada Jalan Gedang, Pondok Besi, Pintu Batu, Tanah Patah yang memiliki Sumur Meleleh terus menerus. Di Pondok Besi ini ada Padang Harapan yang di Tengah Padang-nya selalu Sukarami. Di sana penuh dengan Kebun Roos, Kebun Keling, Kebun Geran, Kebun Dahri, Kebun Kenanga yang ramai dikunjungi wanita. Kebetulan, daerah ini berdekatan dengan Pasar Bengkulu, Pasar Baru, Pasar Melintang, Pintu Batu, Pekan Sabtu yang Sukamerindu-kan Pengantungan, Penurunan yang sekarang masih ada Berkas-nya. Rangkaian kalimat yang mengiringi kata bergaris tebal atau hitam itu merupakan pengantar dari sebagian nama dari 67 kelurahan di Kota Bengkulu yang unik. Kenapa nama kelurahan itu unik, wartawan RADARBENGKULU.DISWAY.ID, Azmaliar Zaros menurunkan laporannya secara bersambung setiap hari. Selamat membaca laporan SPEKTAKULER yang hanya satu-satunya ada di Indonesia dan mungkin juga di dunia. Redaksi juga menerima masukan, kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan laporan ini. Pembaca juga bisa berpartisipasi menyumbang tulisan soal nama-nama unik tentang nama daerah, objek wisata dan lain-lain. Kritik, saran, tulisan dikirim ke email : radarbengkuluonline@gmail.com. Atau telepon/WA ke HP 0812 7930 6998. (*) Warga Daerah Ini Berharap Penduduknya Hidup Mulia SIDOMULYO juga termasuk salah satu nama kelurahan unik di Kota Bengkulu. Kelurahan dengan menggunakan bahasa Jawa ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Gading Cempaka. Kenapa ya daerah ini dinamakan Sidomulyo? Bagaimana sejarahnya? Ikuti saja tulisan eksklusif Wartawan RADARBENGKULU.DISWAY.ID berikut ini. AZMALIAR ZAROS, Kota Bengkulu Sidomulyo ini, kata mantan Kades Sidomulyo, Surodjo JS, merupakan bagian dari Desa Pagar Dewa, Kecamatan Talang Empat, Bengkulu Utara. Tahun 1987, daerah ini dimekarkan dan masuk dalam wilayah Kota Bengkulu. Pagar Dewa ini dipecah menjadi 2 dua. Yaitu Sidomulyo dan Pagar Dewa. Waktu itu, daerah ini termasuk hutan belantara. Penduduknya waktu itu kebanyakan para pendatang dari berbagai daerah. Namun yang banyak itu berasal dari Jawa. Mereka hidup berkelompok. Ada 2 kelompok yang menetap di daerah ini. Yaitu Sukamaju. Lokasinya, di daerah Timur Indah sekarang. Kelompok kedua, daerah Babatan. Lokasinya di seputaran Polda Bengkulu sekarang ini. Pada saat pemekaran tersebut, nama Pagar Dewa tetap dipakai. Sedangkan daerah pemekarannya, dicari nama lain. Pemberian nama itu dilakukan secara musyawarah dan mufakat. Dalam rapat itu, berhasil dipilih nama desa. Namanya diambil dari bahasa Jawa. Yaitu, Sidomulyo. Sido berarti Jadi, dan Mulyo berarti Mulia. Jadi, arti dari Sidomulyo ini adalah daerah yang diharapkan jadi mulia nantinya. Pasalnya, daerah ini pada waktu itu terbelakang. ‘’Daerah ini dinamakan Sidomulyo karena penduduknya waktu itu memang banyak dari Jawa, sehingga warga waktu itu mengusulkannya dengan nama dari Bahasa Jawa,’’jelas mantan Ketua PPS Sidomulyo ini yang sudah bertugas menjadi Kades Sidomulyo selama 8 tahun itu. Yang ikut mencalon jadi Plt Kades Sidomulyo waktu itu ada beberapa orang. Yaitu, Badrun, Wagiman. Sedangkan yang terpilih sebagai pelaksana tugas (Plt) Desa Sidomulyo waktu itu adalah Wagiman. Masa Plt ini berlangsung dari 1987-1994. ‘’Rapat pembentukan nama desa Sidomulyo ini berlangsung di rumah Ahmad Nurdin SH di Jalan Hibrida,’’jelas bapak yang lahir di Jogjakarta tanggal 2 Januari 1958. Pada 1994, paparnya, dilakukan pemilihan kepala desa. Dalam pencalonan itu, yang ikut sebagai calon adalah Wagiman, Surodjo HS, Tasiatul Aini, Erdani. Namun yang terpilih sebagai Kepala Desanya adalah Surodjo. Setelah adanya pemekaran tersebut, lanjut bapak yang tinggal di Jalan Hibrida 6 No.9 RT 27 Sidomulyo itu, daerah ini terus berkembang. Dari desa akhirnya menjadi kelurahan. Kalau awalnya daerah ini masih terbelakang, kini daerah ini sudah maju dan penduduknya juga hidup mulia.
Inilah Kantor Lurah Sidomulyo-Azmaliar Zaros- Mata pencarian penduduknya beragam. Ada PNS, TNI/Polri, buruh, pedagang, petani. Sedangkan penduduknya, juga beragam etnis suku bangsa. Ada warga Bengkulu asli, ada dari Bengkulu Selatan, Jawa, Padang, Medan, Palembang, China. Letaknya Kelurahan Sidomulyo ini, sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Lingkar Timur dan Kelurahan Timur Indah. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Pagar Dewa. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Cempaka Permai. Fasilitas umum dan swasta di daerah ini cukup banyak. Antara lain PDAM, RSUD M.Yunus, Polda, Mercedez Benz, Gudang Dolog, STM Grakarsa, SD, SMP, SMA, Stikes Tri Mandiri Sakti, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu. Bahkan, di daerah ini juga ada GOR Sidomulyo (yaitu bekas lapangan sepak bola). (**)