Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (53)

Senin 05-09-2022,22:45 WIB
Reporter : Azmaliar Zaros
Editor : Yar Azza

 

53. Kelurahan Tanjung Agung

BENGKULU, RADARBENGKULUONLINE.COM -   Kota Bengkulu adalah salah satu kolonial Inggris yang telah membuat Benteng Fort Marlborough. Kota   ini memiliki  Muara Dua  dan   Bumi Ayu .
  Tak hanya itu, daerah ini juga memiliki  Panorama  indah. Terutama bila kita melihat di  Tanjung Ajung, Tanjung Jaya . Di daerah ini kita dapat melihat  Semarang, Surabaya, Kampung Bali, Malabro, Sidomulyo, Padang Serai, Padang Jati, Betungan  dengan leluasa. BENGKULU, RADARBENGKULU -   Kota Bengkulu adalah salah satu kolonial Inggris yang telah membuat Benteng Fort Marlborough. Kota   ini memiliki  Muara Dua  dan   Bumi Ayu . Tak hanya itu, daerah ini juga memiliki  Panorama  indah. Terutama bila kita melihat di  Tanjung Ajung, Tanjung Jaya . Di daerah ini kita dapat melihat  Semarang, Surabaya, Kampung Bali, Malabro, Sidomulyo, Padang Serai, Padang Jati, Betungan  dengan leluasa. Yang cukup menarik dilihat disini adalah  Dusun Besar dengan  Sawah Lebar  dan Sawah Lebar Baru yang sedang di  Bajak petani. Sekarang daerah ini dipelihara dengan baik dan di  Kandang dengan Kandang Limun, serta diberi Pagar Dewa.

Kalau tidak demikian,  Rawa Makmur, Rawa Makmur Permai, Pematang Gubernur bisa rusak  Jitra yang bersejarah itu. Karena, di sana ada  Jalan Gedang, Pondok Besi,  Pintu Batu, Tanah Patah yang memiliki  Sumur Meleleh terus menerus.

Di  Pondok Besi ini ada  Padang Harapan yang di  Tengah Padang-nya selalu  Sukarami. Di sana penuh dengan  Kebun  Roos, Kebun Keling, Kebun Geran, Kebun Dahri, Kebun Kenanga yang ramai dikunjungi wanita.

Kebetulan, daerah ini berdekatan dengan  Pasar Bengkulu, Pasar Baru, Pasar Melintang, Pintu Batu, Pekan Sabtu yang  Sukamerindu-kan  Pengantungan,  Penurunan yang sekarang masih ada  Berkas-nya.  

Rangkaian kalimat yang mengiringi kata bergaris  tebal atau hitam itu   merupakan pengantar dari sebagian nama dari 67 kelurahan di Kota Bengkulu yang unik. Kenapa nama kelurahan itu unik, wartawan  RADARBENGKULU.ONLINE.COM, Azmaliar Zaros menurunkan laporannya secara bersambung setiap hari. Selamat membaca laporan SPEKTAKULER yang hanya satu-satunya ada di Indonesia dan mungkin juga di dunia.

Redaksi juga menerima masukan, kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan laporan ini. Pembaca juga bisa berpartisipasi menyumbang tulisan soal nama-nama unik tentang nama daerah, objek wisata dan lain-lain. Kritik, saran, tulisan dikirim ke email : radarbengkuluonline@gmail.com. Atau telepon/WA ke HP 0812 7930 6998.  (*)

 

Tanjung Agung, Air Besar yang Selalu Menggenangi Daerah   

 

TANJUNG AGUNG juga termasuk salah satu nama kelurahan unik di Kota Bengkulu. Kelurahan ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Sungai Serut. Mengapa daerah ini dinamakan Tanjung Agung? Bagaimana sejarahnya? Ikuti saja tulisan Wartawan  RADARBENGKULU.ONLINE.COM berikut ini.

 

AZMALIAR ZAROS, Kota Bengkulu

Tanjung Agung ini, kata tokoh masyarakat Tanjung Agung, Rusdan Tafsili  sudah ada sejak lama. Yaitu sejak tahun 1828. Waktu itu, penduduknya hanya ada 3 buah rumah. Pada zaman itu, daerah ini banyak ditanam batang kelapa dan rumbia. Karena, ini merupakan mata pencarian warga waktu itu.

Kelapa untuk memasak dan dijual. Rumbia untuk membuat sagu dan daunnya untuk membuat atap rumah, kandang ternak. ‘’Kata orangtua saya dahulu, daerah Tanjung Agung ini sudah ada sejak tahun 1828,’’jelas Rusdan Tafsili  di kediamannya di Jalan Irian  RT. 01 RW. 1 Tanjung Agung .  

Asal usul nama daerah Tanjung Agung ini, lanjutnya, berasal dari kata Tanjung dan Agung. Tanjung itu artinya daerah atau tanah yang letaknya menjorok/menganjur ke Sungai Bengkulu dan Pantai Bengkulu. Sedangkan Agung artinya adalah air besar pasang yang menggenangi daerah Tanjung Agung. 

Pemberian nama ini sendiri, katanya, sudah lama. Sudah turun temurun. Sejak dia kecil namanya memang sudah Tanjung Agung. "Kalau pemberian namanya secara pasti saya kurang tahu. Yang jelas sejak saya kecil daerah ini sudah bernama Tanjung Agung,’’jelas pensiunan guru  Depag tahun 2005 itu.

Lebih lanjut bapak yang lahir tepat dengan hari Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 itu mengatakan, Tanjung Agung ini memang daerah rawan banjir. Hampir setiap hujan lebat daerah ini banjir.

BACA JUGA:Super Air Jet Terbang Perdana di Bengkulu 9 September 2022

Sampai kini pun, kalau ada hujan lebat, daerah ini kena banjir. Yang terparah tahun 1989. Tahun 1989 itu dibangunlah jalan lintas yang letaknya lebih tinggi dari rumah. Sehingga kalau banjir warga mengungsi ke jalan dengan membuat tenda.

Walaupun demikian, banjir tetap menggenangi daerah ini karena pembuangan airnya sedikit. ‘’Kini sudah dibuat tempat pembuangan air dua buah lagi, sehingga air sudah  sedikit,’’ katanya.

Sebenarnya, lanjut Rusdan, pemerintah daerah sudah menganjurkan kepada warga pindah ke daerah Bentiring waktu Zaman Walikota Sulaiman Effendi, tetapi warga belum mau. Mereka masih senang dan betah tinggal di daerah ini.

BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (52)

Alasan mereka belum mau pindah itu, masih kata Rusdan, karena mereka sayang dan cinta dengan daerah leluhur, tempat kelahiran mereka. Mereka punya historis yang sulit untuk dilupakan.

‘’Itu bukan berarti tidak mau mengikuti pemerintah daerah. Tetapi memang karena rasa cinta yang mendalam akan daerah kelahiran mereka tadi. Mereka sudah menyatu dengan daerah ini,’’ terang Rusdan.  

Karena warga sulit untuk pindah, katanya, pemerintah daerah memberikan tanah kepada 132 warga di daerah Tanjung Agung yang berbatasan dengan Sawah Lebar Baru dengan ukuran 15X20 perkapling.

Alasannya, daerah ini agak tinggi dibandingkan dengan daerah Tanjung Agung yang berbatasan dengan Daerah Sukamerindu tersebut. Sehingga kalau hari hujan, mereka tidak direpotkan dengan banjir.

Tanah pemberian pemerintah ini, katanya, sudah dimanfaatkan warga untuk perumahan. Namun karena kondisi lokasinya yang kurang mendukung, mereka masih banyak yang tinggal di sepanjang Jalan Irian tersebut.

‘’Warga sudah menyatu dengan alam. Walaupun banjir, tidak terlalu jadi masalah. Sebab, rumahnya sudah dibuat tinggi dan dibuat tempat menyimpan peralatan rumah tangga kalau datang banjir.’’


Inilah Wilayah Kelurahan Tanjung Agung yang selalu mengalami banjir saat hujan lebat-Azmaliar Zaros-

Kelurahan Tanjung Agung ini luasnya hanya 9,6 hektare. Mereka ini mendiami 3 rukun tetangga (RT) dan 1 rukun warga (RW).

Daerah ini letaknya sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sukamerindu. Sebelah selatan dengan Kelurahan Tanjung Jaya. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Semarang. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Sawah Lebar Baru.

Penduduknya terdri dari berbagai etnis suku bangsa. Antara lain, Rejang, Lembak, Minang, Palembang, Jawa, Medan. Yang terbanyak adalah asli Tanjung Agung dari suku Lembak.

Mata pencariannya juga berbagai macam. Antara lain pedagang, buruh, PNS, perajin, tukang buat atap rumah, jual batang bambu, karyawan swasta.

Daerah ini termasuk rawan banjir. Karena, daerahnya terletak dekat lintasan aliran air yang berbatasan dengan Sungai Bengkulu. (*)

 

 

 

 

 

Kategori :