PENGANTAR REDAKSI: Kota Bengkulu merupakan ibukota Provinsi Bengkulu. Kota yang memiliki nama kelurahan yang unik-unik itu juga memiliki riwayat tempo dulu. Apa itu? Yaitu, Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu. Bagaimana riwayatnya, silakan baca laporan khusus wartawan RADARBENGKULUONLINE.COM itu secara bersambung ini sampai tuntas. Walaupun tulisan ini belum lengkap, setidaknya bisa jadi bahan masukan untuk semua pihak. Kalau pun ada kekurangan, ini bisa diperbaiki oleh tokoh masyarakat Bengkulu untuk menuju ke arah kesempurnaan. (*) Kerahkan Anak Negeri Tanam Lada Kecil AZMALIAR ZAROS - Kota Bengkulu RADARBENGKULUONLINE.COM - Waktu Tuanku Pangeran Lenggang Alam memegang kekuasaan pemerintahan di Bangkahulu, ia banyak mengerahkan anak buah perwatin berkebun lada kecil atau sahang. Ia membuat perjanjian sama kompeni Inggris. Yakni, hasil lada itu seberapa ada kompeni terima. Kompeni kasih uang sama Tuanku Pangeran Lenggang Alam akan belanja anak buah perwatin sebagai upah membuat kebun apabila berbuah lada itu. Satu-satu batang air didirikan satu kepala yang memerintah. Untuk menjaga kebun itu diambillah dari anak cucu Pangeran yang digelarkan kepala itu Chalifah kebun. Ketika itu, ditentukanlah batas sungai Lemau dengan Hulu Bangkahulu dan batas sungai Lemau dengan pengangan Lais. Bermula dari Kuala Sungai terjun, ke Batu Belarik, Lagan Tunggal, Lubuk Gedang, Pematang Merilang, Durian Djalis, Durian Sarang Gaga, Pematang Tekuyung , Sialang Pondok Besi, Lubuk Sungai Buang mudik mengilir air Kerkap sampai ke Muara Dua. Di sebelah selatan pengangannya Sungai Lemau dan sebelah Utara pegangan Lais. Waktu itu datang dua orang raja-raja dari Madura. Yang satu bergelar Raden Temanggung Wiriodiningrat. Ia meningal dunia pada tahun 1790. Kemudian dikuburkan di Pekojan, yaitu sebelah kiri masuk Kampung Teleng. Sedangkan yang kedua yaitu Raden Sang Nata. Ia menuju kepada Tuanku Pangeran Sungai Lemau dan Tuanku Daeng Makrufah. Setelah mereka lihat dan patut-patut wajahnya, maka akhirnya tuanku terima dengan cara yang patut pula dan mereka diberikan tempat tinggal di kampung. Raden Tumenggung Wirioadiningrat dan Raden Sang Nata beristri dan beranak di Bangkahulu. Satu orang anak laki-lakinya bernama Raden Suriya Tamah kawin dengan anak Tuanku Pangeran Lenggang Alam yang bernama Siti Karimah gelar Ratu Ayu. Dia ini banyak anaknya. Satu orang anak laki-lakinya Raden Temanggung Wirioadiningrat yang bernama Raden Muhammad Zen. Ia kawin dengan anak pangeran Raja Chalifah Sungai Hitam yang bernama Siti Kemala. Dia ini tidak beranak. Raden Suriya Tamah dengan Ratu Ayu lama berturutan dapat anak lima orang. Raden Surya Tamah meninggal dunia di tangan Ratu Ayu. Adapun dari cucu Raden Temanggung dan Raden Sang Nata itulah segala bangsa Raden-raden di dalam negeri Bangkahulu.(bersambung)
Inilah Riwayat Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu (21), Kerahkan Anak Negeri Tanam Lada Kecil
Jumat 30-12-2022,19:49 WIB
Reporter : Azmaliar Zaros
Editor : Yar Azza
Kategori :
Terkait
Jumat 30-12-2022,19:49 WIB
Inilah Riwayat Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu (21), Kerahkan Anak Negeri Tanam Lada Kecil
Terpopuler
Sabtu 21-09-2024,11:29 WIB
Ini Tanggapan Bawaslu Provinsi Bengkulu Tentang Dugaan Pelanggaran Netralitas Kades di Pilkada 2024
Sabtu 21-09-2024,11:03 WIB
Pemprov Bengkulu Rombak Struktur di OPD dan Melantik 114, Ini Penjelasannya
Sabtu 21-09-2024,08:26 WIB
Bupati Gusnan Tinjau Lokasi Tapal Batas Wilayah Bengkulu Selatan - Kaur yang Bermasalah
Sabtu 21-09-2024,00:20 WIB
Waspada Hujan Lebat, Simak Langkah Antisipasi Bahaya dari PLN
Sabtu 21-09-2024,10:56 WIB
Bawaslu Provinsi Bengkulu Teruskan Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN ke BKN
Terkini
Sabtu 21-09-2024,15:12 WIB
Simposium Pendidikan Era Society 5.0 Menuju Generasi Emas Bersama ILUNI UNP, Direktorat SMK dan Dikbud
Sabtu 21-09-2024,15:10 WIB
FKW KAHMI Perkuat sinergi dan Peningkatan Kualitas Wartawan Provinsi Bengkulu
Sabtu 21-09-2024,15:03 WIB
KPU Kota Bengkulu Terima Laporan Harta Kekayaan dari 5 Bapaslon Walikota Bengkulu
Sabtu 21-09-2024,14:17 WIB
Meriah, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Potong Tumpeng
Sabtu 21-09-2024,13:58 WIB