Masalahnya Ini, Tiga Warga Bengkulu Selatan Tidak Dapat Bantuan Organ Tubuh Palsu

Jumat 14-07-2023,13:30 WIB
Reporter : Fahmi
Editor : Yar Azza

RADARBENGKULU.DISWAY.ID  - Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pengukuran dari 15 warga yang terdata, ternyata ada  3 warga yang gagal dapat bantuan.

Hasil penelusuran RADARBENGKULU.DISWAY.ID , ternyata ada yang mengundurkan diri dan ada juga yang sudah tidak ada motorik gerak organnya.

BACA JUGA:Korem 041 Gamas Ditingkatkan Menjadi Kodam Bengkulu

 

Kepala Dinas Sosial Bengkulu Selatan, Efreedy Gunawan SSTP,M.Si menyampaikan, usai dilakukan pengukuran, maka sampel kaki dan tangan palsu akan dikirimkan ke Palembang.

Kemudian,  nanti akan dibuatkan sesuai dengan ukuran yang terdaftar. Untuk menunggu proses pembuatan ini dibutuhkan waktu selama tiga bulan.

BACA JUGA:Inilah Kisahnya Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (19) - Berbaikan Lagi dengan Keluarga Bung Karno

 

"Dari 15 orang yang kita ukur yang bisa mendapatkan kaki dan tangan palsu hanya 12 orang. Untuk tangan palsu 5 orang tetapi tangannya palsunya 6 buah. Sedangkan untuk kaki 7 orang dan 7 kaki palsu. Apabila nantinya masih ada masyarakat yang ingin mendapatkan organ tubuh palsu bisa mengusulkan kepada Dinas Sosial. Maka akan kita usulkan kembali ke Kementerian Sosial,"papar Efredy di aula rumah dinas Kamis (13/07).

BACA JUGA:Wow! Indahnya Bundaran Fadhilah di Depan Bank Indonesia

 

Pengusulan ini dilakukan atas kerjasama yang baik anatara Pemerintah Daerah dan pihak Kementerian. Karena dengan program yang ada di Kementerian, Bengkulu Selatan berhasil mengusulkan pembuatan kaki dan tangan palsu tersebut.

Karena kalau untuk nominal harga satu tangan dan satu kaki kisaran Rp 10 juta sampai Rp 30 jutaan.  Semua pembuatannya ditanggung  oleh pihak Kementerian.


Proses pengukuran tangan dan kaki palsu-Fahmi-radarbengkulu.disway.id

 

Adapun yang disampaikan oleh pekerja sosial dari Centra Darma Guna Bengkulu, khusus Bengkulu Selatan sebagai penanggung jawab kegiatan Marvikatin, untuk pengukuran ini memang dibutuhkan ketelitian yang benar.

Agar nantinya setelah dibuatkan kaki dan tangan palsu bisa bermanfaat bagi pengguna,dan juga dilihat sebatas mana amputasinya dan otot - otot syarafnya.

 

"Contoh, ada satu orang bernama Jumratusaini yang mana amputasi tangannya sudah sampai pundak, sehingga tidak bisa dibuatkan untuk alat bantu. Walaupun diberikan, tidak ada gunannya. Hanya sebagai pajangan saja dan tidak ada azas manfaatnya. Justru akan merepotkan penggunanya. Bahkan untuk satu lagi, Yaman, karena kondisinya sudah tua. Dia mengundurkan diri karena tidak akan sanggup untuk mengangkat beban kaki palsu yang beratnya mencapai 20 Kg. Dan adalagi satu orang yang saat ini kondisinya mengalami struk yang mana berat tangan mencapai 3 Kg,"ucap Marvikatin.

BACA JUGA:Kantor Bahasa Bengkulu Gelar Bimbingan Teknis Penulisan Cerita Rakyat

Salah seorang yang tidak bisa mendapat kaki palsu, Yaman mengatakan dirinya tidak mendapatkan kaki palsu bukan karena Pemerintah tidak mau memberikannya.

Melainkan dirinya sendiri yang tidak sanggup menggunakannya. Apalagi dengan kondisi umur yang sudah tua dan beratnya kaki palsu tersebut. Yang jelas terima kasih kepada Pemerintah yang telah memperhatikan kehidupan yang kami jalani.

BACA JUGA:Tidak Viral, Ini Dia Jalan yang Membawa Bahaya di Bengkulu

 

"Saya sudah meminta kepada petugas tadinya, meminta bantuan tongkat saja. Karena tongkat ini sudah sangat lama digunakan. Bahkan sudah pendek dan tidak sampai lagi penyanggahnya di bawah tekiak. Saya juga berharap kepada pihak Pemerintah, kalau ada soslusinya saya hanya meminta motor roda tiga untuk menjalankan usaha untuk mencari uang,setidaknya sayapun bisa mengangkut hasil kebun saya selama ini,"pungkas Yaman.

BACA JUGA:Aset Tanah Milik Bengkulu Utara Dirapatkan

 

Kategori :