Berlomba-lomba dalam Kebaikan Sesuai Tuntunan Allah SWT dan Rasulullah SAW

Jumat 27-10-2023,03:00 WIB
Reporter : Adam
Editor : Yar Azza

 

Agama mengajak kita untuk berlomba secara berjamaah. Filosofi lebah sebagaimana yang diibaratkan Rasulullah SAW yakni perumpamaan kaum Muslimin yang memberi manfaat kepada yang lain.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadist riwayat Imam Baihaqi yang artinya : "Perumpamaan seorang mukmin adalah seperti lebah, ketika memakan, tidak pernah memakan kecuali makanan yang baik. Ketika meninggalkan sesuatu atau memberi sesuatu, tidak pernah kecuali yang baik, ketika menginjak  dahan tidak pernah merusaknya. Perumpamaan seorang mukmin adalah seperti lantakan emas ketika dibersihkan akan mengkilat dan ketika ditimbang tidak pernah kurang." (HR. Imam Baihaqi).  

 

Lomba yang disebut dalam Al-Quran sendiri selalu berkembang dengan semangat optimis. Ciri khas Muslim sejati adalah selalu menjadi pemenang. Yakni menang bersama-sama. Yakni sebagai pemenang dikehidupan dunia dan akhirat.

Allah berfirman yang artinya : "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (?Al-Qashas, ayat 77).

 

Kaum muslim yang dimuliakan Allah SWT

Dalam konteks keluarga, perlombaan dalam kebaikan erat kaitannya tentang peran suami berbuat baik kepada istrinya dan demikian sebaliknya. Bagaimana Sayyidah Khadijah ketika diakhir usianya menyebut tentang permintaan surban Rasulullah untuk dijadikan kain kafan, lalu Rasulullah SAW mengisyaratkan bahwa Sayyidah Khadhijah adalah seorang yang sudah memenangi dunia dan akhirat.

Lomba kebaikan antara suami dan istri bukan pada seberapa banyak melontarkan kata-kata mesra, tetapi bagaimana wujud kasih sayang dengan bekerjanya suami dan penjagaannya dan takzimnya istri kepada suami.

 

Penting bagi orang tua mengikuti lomba memuliakan dan mendidik anak. Bahwa perlombaan ini semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah SWT dan semangat mendidik anak-anak agar menjadi generasi penerus yang berkualitas. 

Mari kita merenungkan kembali bagaimana giatnya para ulama dalam berlomba meraih ilmu. Bahkan rela tidak tidur di kasur yang empuk dan tidak makan yang enak-enak demi mengajar ilmu.

 

Agama Islam adalah agama yang selalu memberikan motivasi untuk berlomba meraih kemenangan dari setiap individu, maka ambillah peran kita masing-masing.

Berlombalah untuk meraih kemenangan yang sejati, lomba yang membuat kita menang, disayangi oleh manusia dan diridhai pula oleh Sang Pencipta. Amin ya Rabbal Alamin.(*)

Kategori :