Harta kekayaan kaum Ad pun berangsur menipis karena untuk menutupi kebutuhan hidup. Ditengah azab yang lagi dirasakan kaum Ad, nabi Hud terus berseru agar bertobat
Tapi apadaya, pemimpin kaum ad justru pergi ke rumah berhala dan meminta kepada berhala "wahai Tuhan shada, Tuhan shamud, dan Al Haba jangan kau turunkan azab ini, sungguh kami tidak tahan" kata pemimpin kaum Ad diikuti semua pengikutnya.
Setelah itu mereka menghidupkan dupa dan menunduk bersamaan ke batu berhala itu.
BACA JUGA:Begini Uniknya Tari Andun Khas Bengkulu Selatan, Ada Cerita Tentang Cari Jodoh
Melihat aktivitas para kaum Ad itu, Nabi Hud berseru "wahai saudaraku mengapa engkau masih percaya dengan batu, apa kalian tidak menyadari batu tidak bisa mendengar apalagi menolong" kata nabi Hud.
Terjadilah perdebatan kedua di tempat penyembahan berhala itu antara nabi Hud dan Kaum Ad. Namun peringatan nabi Hud tidak juga didengar, malahan kaum Ad berpikir untuk meninggalkan daerah itu namun usaha mereka gagal karena unta dan keledai tak sanggup berdiri karena cuaca panas selama 3 tahun.
BACA JUGA:Motor Listrik Yamaha Neo Mampu Jelajah Hingga 75 Km, Ini Harga dan Spesifikasinya
Malam harinya Nabi Hud didatangi malaikat dengan membawa kabar bahw Hud dan Kaum beriman diminta tinggalkan wilayah itu karena azab Allah berupa angin dan cuaca dingin akan menimpa kaum ad.
Seperti yang tercatat didalam Al Qur'an surat Al Haqqoh ayat 6 yang artinya
"Adapun kaum ad, mereka telah dibinasakan dengan angin kencang dan amat dingin. Allah menumpahkan angin selama 7 malam delapan hari selama terus menerus. Maka kamu melihat kaum Ad seperti Tunggul yang kosong.maka kamu tidak melihat seorangpun diantara mereka" . (Tamat)