"Nah di saat yang bersamaan juga basis pemilihnya Pak Jokowi yang mengaku akan memilih Ganjar Pranowo itu turun,” sambungnya.
Lanjut Bawono, elektabilitas Prabowo yang mendapat suntikan dukungan dari basis pemilih Presiden Jokowi trennya semakin membesar dan pada saat yang sama menggerus suara Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDIP.
Menurutnya, efek Gibran sebagai cawapres Prabowo berpengaruh cukup signifikan pada elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
BACA JUGA:SBY dan KIM Bersama Menangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Demokrat Bergabung
“Jadi memang paket Prabowo-Gibran ini paket yang merugikan Ganjar,” ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dalam simulasi pemilihan tiga nama calon presiden (capres) tanpa figur calon wakil presiden (cawapres).
"Dalam simulasi tanpa cawapres, Prabowo unggul signifikan dibandingkan Ganjar dan Anies," kata Burhanuddin dalam konferensi pers daring di YouTube Indikator Politik.
Selisih antara elektabilitas Prabowo dengan Ganjar pun cukup jauh yaitu 12,8 persen. Sementara selisih antara Prabowo dengan Anies 16,9 persen.
BACA JUGA:Nasib Program KIS, KIP, PKH dan Prakerja Jika Prabowo jadi Presiden, Lanjutkah?
Burhanuddin juga mencatat ada peningkatan elektabilitas yang cukup signifikan dari Prabowo. Pada awal Oktober 2023 elektabilitas Ketua Umum Gerindra itu berada di angka 37%, namun dalam hasil survei terbaru awal November 2023 keterpilihannya naik menjadi 40,6%.