RADARBENGKULU - SMP Negri 13 Kota Bengkulu yang beralamat di Jl. Soekarno Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu yang didirikan kurang lebih pada tahun 80an kini maju pesat.
''Awal mulanya SMP ini dikenal dengan nama SMP Negeri 12 Kota Bengkulu. Kemudiaan ada perkembanganlah ditetapkan menjadi SMP 13 Kota Bengkulu,'' ujar Nopri Bardianson, Wakil Kepala Sekolah di Bidang Kurikulum saat ditemui RADARBENGKULU.DISWAY.ID di ruang kerjanya, Kamis, 19 Januari 2024.
Siswa SMPN 13 Kota Bengkulu sedang memanfaatkan waktu dengan berbagai kegiatan-Suparmi-radarbengkulu
Pada tahun 2020, lanjutnya, SMPN 13 Kota Bengkulu diresmikan menjadi sekolah negeri yang berbasis agama oleh Walikota Bengkulu. Yang mana sistem pembelajaran di sekolah ini ditambah dengan ilmu-ilmu agama. Seperti Alquran, yang mana dapat mempelajari ilmu hadist, ilmu fiqih, Tahfiz, serta Bahasa Arab.
Untuk sistem para guru, itu direkrut langsung oleh Pemda Kota Bengkulu yang mempunyai keahlian didalam ilmu tahsin, tahfiz, Bahasa Arab serta ilmu lainnya.
Pada tahun 2022- 2023 telah dimulainya penyelenggaraan wisuda tahfiz sebanyak 2 kali. Pada bulan Maret ini akan diadakan lagi wisuda tahfiz untuk ketiga kalinya.
''Sejak diresmikannya sekolah berbasis agama, sekolah ini mengalami peningkatan pesat dalam jumlah siswa yang cukup luar biasa.''
Dalam peningkatan keilmuan siswa-siswi di sekolah ini dapat memenangkan sebuah perlombaan juara 1 da'i cilik. Selain itu, juga memenangkan perlombaan yang diadakan di SMP Negri 2 Kota Bengkulu mendapatkan juara 1 mata pelajaran IPS, Juara 1 Seni tari serta juara 2 futsal.
''Untuk jumlah anggota guru di sini berjumlah kurang lebih 35 orang,''
Ekstrakulikuler yang disediakan disekolah ini yaitu selain tahfiz itu ada, futsal,Paskib, basket, pencak silat. Selain itu ada kegiatan PMR, termasuk di bidang akademiknya. Yaitu, Inggris Club, Matematika Club.
Untuk penyelenggaraan kegiatan ini pada hari Sabtu dan Minggu. Bagi yang meminati, untuk ekstrakurikuler wajib itu Pramuka dan Tahfiz. Untuk itu, yang membimbing diserahkan kepada pelatih, dan serta guru yang menguasai hal itu.
"Kedepannya, khusus para guru-guru disini, kami berharap siapapun Walikota yang akan datang, program ini harus tetap berjalan dan dilanjutkan. Dan untuk kendala kami kekurangan lahan dalam pembangunan ruangan belajar siswa." ujar Nopri Bardianson.(*)