RADARBENGKULU - Dalam beberapa tahun terakhir, tren thrifting atau belanja pakaian bekas telah berkembang menjadi gerakan fashion berkelanjutan yang menarik banyak perhatian.
Thrifting telah menjadi pilihan populer karena membantu mengurangi limbah tekstil. Dengan membeli pakaian bekas, konsumen berkontribusi pada pengurangan sampah fashion dan membantu menjaga lingkungan.
BACA JUGA:Kota Bengkulu Ada Kampung Batik Besurek Loh, Mau Buat Pakaian Batik Besurek? Ayo Kunjungi Lokasinya
Inilah berbagai model pakaian bekas yang banyak tersedia di Pasar Panorama Kota Bengkulu-Cicih Nuryani-radarbengkulu
Salah satu daya tarik utama thrifting adalah kesenangan dalam menemukan pakaian unik dan tidak umum. Pemburu barang bekas sering menikmati pengalaman menelusuri rak-rak toko second-hand untuk menemukan item fashion yang tidak hanya terjangkau, tetapi juga unik.
Sela, salah seorang pedagang fashion trifting di Blok.FF Nomor 17 Pasar Panorama mengungkapkan, “Penjualan thrifting saat ini sedang tren dan pembelipun banyak dari semua kalangan. Baik itu kalangan mahasiswa maupun masyarakat pada umumnya.”
BACA JUGA:9 Tips Agar Pakaian Tidak Mudah Bau Ketika Musim Hujan
Namun penjualan thrifting saat ini, lanjutnya, terkhusus di Panorama mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. ''Ini dikarenakan banyaknya pesaing yang terjun langsung di media online maupun onlineshop pada umumnya,'' ujar Sela kepada RADARBENGKULU.DISWAY.ID, Selasa, 23 Januari 2024.
Selain itu, harga perbalan pakaian thrifting ini meningkat dari harga sebelumnya. Sebelumnya hanya Rp 5 sampai 5,5 juta saja perbalnya.Namun kini kenaikan harga bal mencapai Rp 7 sampai 8 juta.
BACA JUGA:Toko Sikumbang Selalu Siapkan Model Pakaian Pria Terbaru
Omset yang didapatkan, paparnya, mencapai Rp 1 sampai 1,5 juta perharinya dengan membandrol harga pakaian mulai dari Rp.10.000 sampai Rp.70.000.