BACA JUGA:Harga Hp Realme GT Neo 3 Turun Lagi, Spesifikasinya Handal RAM 12 GB
BACA JUGA:Inilah Motor Matic Paling Irit Dengan Harga Terjangkau, Cocok Dibawa Mudik Lebaran
Agustian ketika dikonfirmasi menjelaskan, pihak keluarganya menutup jalan yang dulu menjadi akses warga, karena merasa sakit hati dengan salah seorang warga berinisial PS.
Pihak keluarga hanya meminta kepada warga berinisial PS meminta maaf secara terbuka kepada pihak keluarga Murni, Jidin, dan Agustian.
Barulah Meraka membuka pagar yang meraka pasang menutupi jalan.
"Ini soal harga diri. Kami sakit hati dengan PS atas omongan kurang mengenakan dengan Kalak saja Jidin. Kami juga disebut-sebut di Facebook. Bagi keluarga kami harga diri nomor satu. Minta maaf dulu pagar kami buka. Simpel sebenarnya masalah ini," bener Agustian.
Agustian menegaskan, kalau jalan yang disebut dibangun oleh PNPM yang selama ini menjadi akses warga, dibangun diatas tanah milik keluarganya.
Bahkan kata Agustian, jembatan yang selama ini dilewati warga setengahnya dibangun mandiri oleh keluarganya.
Termasuk badannjalan juga dikoral oleh keluarganya secara mandiri.
"Jembatan PNPM dulu sudah miring, kami perbaiki, terus setengahnya ini kami yang bangun. Jalan juga kami Koral mandir," terangnya lagi.
"Jalan itu pekarangan rumah keluarga kami, sertifikat jelas atas nama kakak saya, Murni. Di dalam itu ada kakak saya Jidin sedang sakit. Saya tidak mau kakak saya dannkeluarga dikurung seperti ini," imbuhnya.
Ia mempersilahkan bagi siapa saja, pemerintah desa maupun warga yang mau menempuh jalur hukum terkait kepemilikan lahan yang sudah dibangun jalan tersebut.
Agustian bersikukuh jalan yang disebut dibangun melalui program PNPM itu berada di lahan milik keluarganya.
"Silahkan (tempuh jalur hukum) kita adu data. Jelas sertifikat kami, jalan ini masuk. Kami tidak pernah menghibahkan untuk jalan. Sudah kami tanya juga kepada tempat kami beli lahan, mereka juga tidak pernah menghibahkan tanah untuk jalan," demikian Agustian.
Sementara, PS alias Permai Suri warga yang disebut namanya oleh Agustian ketika dikonfirmasi menjelaskan, ia tidak mengucapkan kata-kata tidak baik kepada keluarga Agustian.
"Yang saya sampaikan waktu itu, kalau-kalau meninggal dunia, berapa amal yang diterima kalau jalan ini bisa dilewati warga. Sebelum saya melontarkan kata itu, saya menerima kata-kata kasar juga dari Jidin," sebut Permai Suri.