Petani kopi di Bengkulu telah beralih dari penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik, meningkatkan hasil produksi kopi.
"Ini penting karena residu pupuk kimia dapat membuat kopi asal Bengkulu ditolak di pasar lokal maupun internasional." Imbaunya.
Banyak perusahaan perkebunan kopi telah beralih ke penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan hasil produksi.
M. Rizon menekankan pentingnya penggunaan pupuk organik untuk mengakses pasar global tanpa meninggalkan residu bahan kimia.
Peningkatan Produksi dan Kualitas Kopi, dengan peningkatan produksi kopi dan fokus pada kualitas, diharapkan Bengkulu tetap menjadi salah satu penghasil kopi terkemuka di Indonesia.
Hal ini diharapkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani kopi di daerah tersebut.
"Kita mengharap mengikatkan kesejahteraan petani," ujarnya
BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Dapat Bantuan 10.000 Bibit Kopi Jenis Arabik
Dengan upaya bersama pemerintah, petani, dan perusahaan perkebunan, diharapkan Provinsi Bengkulu dapat mempertahankan posisinya sebagai salah satu produsen kopi terkemuka di Indonesia dan memberikan kontribusi yang lebih besar pada kesejahteraan ekonomi petani kopi di daerah Bengkulu.
BACA JUGA:Harga Toyota Rush Bekas Menjelang Bulan Puasa Turun Murah, Berikut Daftar Lengkapnya
"Kerjasama yang baik di Provinsi Bengkulu diharapkan mampu menghasilkan kopi yang terbaik"tuturnya.