“Para atlet ini sejak dini sudah kita bina, sehingga mereka nantinya bisa berlaga di tingkat yang lebih tinggi,” tambahnya.
Dia juga mengingatkan para atlet yang telah berpartisipasi untuk menjadikan pengalaman ini sebagai motivasi positif ke depannya.
Selain itu, Khairil meminta agar kabupaten/kota memberikan penghargaan yang mendidik kepada para atlet berprestasi dan mendorong mereka untuk bersiap menghadapi kejuaraan yang lebih tinggi.
“Tentunya, dalam mempersiapkan mereka ke depan, kita tidak bisa bekerja sendiri. Harus ada keterlibatan komponen masyarakat lainnya seperti pihak swasta, karena kita tahu pemerintah daerah ada keterbatasan anggaran,” ujarnya.
Khairil juga menyoroti kurangnya partisipasi beberapa kabupaten/kota dalam Popda 2024, yang mungkin disebabkan oleh keterbatasan anggaran.
Dia mengajak pemerintah daerah untuk berkolaborasi dengan pihak swasta dalam mengembangkan olahraga di daerah masing-masing.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Bengkulu, Ika Joni Ikhwan, mengatakan bahwa dengan resmi ditutupnya Popda 2024, perhelatan kejuaraan tingkat pelajar akan kembali dilaksanakan dua tahun mendatang.
“Kami selaku Dispora Provinsi Bengkulu akan menindaklanjuti hasil Popda ini. Bagi yang menjadi juara akan masuk prapopnas pada bulan September nanti di Jawa Tengah,” kata Ika Joni.
Dia juga mengingatkan para atlet yang telah meraih juara agar dapat meningkatkan prestasi mereka di tingkat yang lebih tinggi.
Sedangkan bagi yang belum berhasil, dia mendorong untuk terus berjuang dalam kejuaraan-kejuaraan lainnya.
“Popda sudah selesai, dan kebanggaan medali emas itu bukan untuk berpuas diri, tapi buktikan di level nasional. Kita akan bimbing mereka nanti,” ujarnya singkat.