Tedi juga menjelaskan bahwa banjir tidak hanya mengakibatkan kerusakan material, tetapi juga menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan bagi warga.
"Setiap kali hujan deras, kami selalu khawatir rumah akan kembali kebanjiran. Ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan kerugian material yang tidak sedikit," ujarnya.
Pemerintah Kota Bengkulu, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), diharapkan dapat segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah drainase ini.
Warga berharap adanya solusi yang lebih efektif dan permanen untuk mengatasi banjir di perumahan mereka.
Selain perbaikan drainase, warga juga berharap adanya langkah-langkah preventif lain dari pemerintah dan developer untuk mencegah banjir.
Hal ini termasuk pembersihan rutin saluran drainase dan peningkatan kapasitas saluran air.
"Perlu ada upaya pembersihan rutin dan peningkatan kapasitas saluran air agar bisa menampung debit air yang besar saat hujan deras. Kami berharap semua pihak terkait dapat bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini," tambah Tedi.
Banjir yang sering terjadi di Perumahan Griya Laksita III Kota Bengkulu tidak hanya berdampak pada kerugian material, tetapi juga berdampak pada kesehatan warga.
Air yang menggenang dan tidak segera surut bisa menjadi sarang penyakit dan mencemari lingkungan.
Oleh karena itu, penanganan masalah banjir ini harus dilakukan secara serius dan berkelanjutan.
Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan intensitas hujan yang tinggi, masalah banjir di Perumahan Griya Laksita III menjadi perhatian yang mendesak untuk segera ditangani.
Kerjasama antara warga, developer, dan pemerintah sangat diperlukan untuk mencari solusi jangka panjang yang efektif.
" Kami warga Perumahan Griya Laksita III berharap bahwa masalah ini tidak lagi berlarut-larut dan bisa segera menemukan titik terang. Dengan perbaikan drainase yang baik dan langkah-langkah preventif yang tepat, diharapkan banjir tidak lagi menjadi momok bagi kami setiap kali hujan deras turun."