radarbengkuluonline.id -- Sebagai kader Golkar yang baik, sikap kesatria ditunjukkan oleh Wakil Bupati Bengkulu Selatan.
H.Rifai Tajuddin,S.Sos yang statusnya masih menjabat sebagai Wakil Bupati itu saat ini mencalonkan diri melalui koalisi tujuh partai yang ada di Bengkulu Selatan untuk bertarung dalam kontestan sebagai calon Bupati untuk periode 2024 sampai 2029. Yaitu PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, Partai Hanura, PPP, dan Partai Perindo.
Rifai juga telah selesai mengikuti fit and proper test yang dilakukan koalisi tujuh partai ini, atau forum diskusi terkait bagaimana pandangan kalau nantinya menjadi pemimpin kalau diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi dalam pertarungan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Dan terkait pencalonan dengan tujuh partai tersebut sudah mendapatkan izin dari Partai Golkar.
BACA JUGA:Bidang Jasa Konstruksi PUPR Bengkulu Selatan Belajar Pengisian Lembar Pengawasan Pekerjaan
Bahkan, dalam kepemimpinannya pada saat menjadi wakil bupati dan misi kedepan kalau terpilih menjadi pemimpin, Rifai memaparkan semuanya kepada tujuh partai yang berkoalisi. Bukan hanya program, tetapi siap mengakui kesalahan saat menjadi wakil bupati, itulah mental yang dibutuhkan seorang pemimpin dan jangan berjalan didalam kepura- puraan.
"Intinya, apa yang menjadi tujuan kita kalau keberangkatan dengan sudah kebenaran, tentu hasilnya akan benar. Ketika sesuatu ini berangkat dengan hasil kepura - puraan, apalagi selama ini banyak hal yang sudah kita lakukan dalam kepura - puraan,dan sayapun tidak bisa menyebutkan pasti semuanya saya paparkan pada saat menjadi wakilnya Gusnan Mulyadi,"papar Rifai dirumah Dinasnya Rabu, 17 Juli 2024.
BACA JUGA:Ini Jadwal Imunisasi Polio di Kabupaten Bengkulu Selatan
Apalagi selama menjabat sebagai wakil Bupati, lanjutnya, banyak sekali hal - hal kecil yang mengganjal dihati. Yang mana untuk melakukan perubahan tersebut keberdayaan tersebut belum dimiliki. Dengan menjadi calon dalam Pilkada ini semoga yang yang mengganjal tersebut bisa dipenuhi untuk kepentingan masyarakat. Seperti contohnya banyak program yang tidak melalui survei, tetapi akhirnya gagal.
Semoga dengan apa yang dipaparkan kepada tujuh partai yang berkoalisi saat ini, bisa melihat elektabilitasnya. Baik itu sebagai Wakil Bupati dan Calon Bupati kedepannya nanti. Artinya, untuk mengukur apakah seorang kandidat atau partai politik memiliki potensi untuk mendapat dukungan dari pemilih.
BACA JUGA:Hasil Sensus Disesalkan, Ini Faktanya Angka Kemiskinan di Bengkulu Selatan Sudah Turun