Mahasiswa BEM UNIB Geruduk Kantor DPRD Suarakan Kegelisahan Dinasti Politik dan Penolakan DPR Atas Putusan MK

Rabu 21-08-2024,21:48 WIB
Reporter : windi junius
Editor : syariah muhammadin

radarbengkuluonline.id - Masih soal putusan MK yang ditolak DPR RI, Puluhan mahasiswa dari Universitas Bengkulu (UNIB) yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu pada Rabu, 21 Agustus 2024 sekitar pukul 18.30 WIB.

Aksi ini merupakan respons atas upaya DPR RI melawan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 60 tahun 2024. 

Mereka melihat rezim saat ini telah menciderai Dekorasi di Indonesia yang hanya memberikan kesempatan kepada keluarga Jokowi.

 Presma BEM KBM Unib, Ridhoan Parlaungan Hutasuhut, menegaskan bahwa aksi tersebut bukanlah untuk membuat keributan, melainkan sebagai bentuk protes terhadap keputusan yang dianggap tidak adil. 

"Kami datang ke gedung DPRD ini bukan untuk mencari onar, tapi karena pejabat kita memutuskan sesuatu secara tiba-tiba yang membuat kami muak dan capek. Kami sebagai agen kontrol tidak bisa tinggal diam dengan rezim saat ini," ujarnya.

BACA JUGA:Begini Cara PKS Mukomuko Menyikapi Putusan MK Nomor 60/PPU-XXII/2024, Rapatkan Barisan dan Tunggu Komando

Mereka menilai beberapa keputusan MK, hanya memberikan peluang kepada keluarga pengusaha, sehingga tidak memberikan pukulan bagi rakyat, terutama bagi pemuda yang memiliki potensi kepemimpinan namun terhambat oleh praktik politik dinasti. 

"Keputusan ini hanya memberikan kesempatan kepada keluarga Jokowi, bukan kepada pemuda yang memiliki kapasitas. Kami melihat demokrasi yang hancur dan reformasi yang sirna oleh kepentingan keluarga. Indonesia ini merdeka, bukan milik keluarga," lanjut Ridhoan dengan tegas.

 Ridhoan menyerukan kepada seluruh mahasiswa, pemuda, dan masyarakat untuk bersatu dalam konsolidasi dan kembali turun ke jalan. 

"Provinsi Bengkulu tetap bersua sampai saat ini dan sampai kapanpun, selagi masih ada mahasiswa di Indonesia ini. Maka saya pastikan mahasiswa Bengkulu akan tetap aksi depan DPRD ini, dan tidak ada hambatan jika memungkinkan kami akan datang ke Jakarta. ," tegasnya.

Aksi yang dimulai sekitar pukul 17.00 WIB ini sayangnya tidak sempat bertemu dengan anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang sudah meninggalkan gedung.

Meski begitu, mahasiswa UNIB tidak gentar dan tetap berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan mereka.

"Kami keluarga mahasiswa UNIB mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan konsolidasi. Jika keputusan konsolidasi nanti mengharuskan kami berangkat ke Jakarta, maka kami dari BEM UNIB siap menyuarakan kegelisahan masyarakat Bengkulu di ibukota," tambah Ridhoan.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa UNIB juga menyampaikan beberapa tuntutan, antara lain menentang segala bentuk upaya politik dinasti yang menggunakan kekuasaan, menolak praktik politik dinasti yang marak terjadi di Indonesia, serta menuntut pemerintah dan DPR RI untuk menjalankan putusan MK secara adil.

Kategori :