radarbengkuluonline.id – Dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan memperhatikan kesejahteraan kaum perempuan dan keluarga yang rentan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Bengkulu menyerahkan bantuan sembako kepada janda fakir miskin dan keluarga berisiko stunting yang sekaligus menjadi acara syukuran dan peresmian gedung kantor yang baru direnovasi pada Senin, 23 September 2024.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah provinsi terhadap masyarakat yang membutuhkan, khususnya kaum perempuan dan anak-anak.
Acara peresmian ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, para Asisten Setda Provinsi Bengkulu, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, kepala perangkat daerah dan instansi vertikal di sekitar kantor DP3APPKB, pejabat eselon III dan IV, staf di lingkungan dinas, para pensiunan DP3APPKB, serta para penerima bantuan.
BACA JUGA:Gubernur Prihatin Janda dan Lansia Miskin yang Berdomisili di Kota Bengkulu Minim Perhatian
BACA JUGA:Ini Manfaat Menyusui Anak Hingga 2 Tahun, Ternyata Bisa Mencegah Stunting
Kehadiran para pejabat penting tersebut menunjukkan dukungan pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan dan kesejahteraan masyarakat.
Kepala DP3APPKB Provinsi Bengkulu, Drs. Eri Yulian Hidayat, M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan hari ini merupakan syukuran dan peresmian gedung/kantor pasca rehab DP3APPKB Provinsi Bengkulu, serta penyerahan bantuan sembako.
Yang dimana bantuan sembako ini merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh DP3APPKB dalam upaya membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama kepada janda fakir miskin dan keluarga yang berisiko stunting.
“Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi para penerima dan membantu memenuhi kebutuhan gizi keluarga, terutama bagi anak-anak yang berisiko mengalami stunting,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa peresmian gedung kantor ini adalah wujud rasa syukur atas terselesaikannya pembangunan dan rehabilitasi gedung yang sudah berdiri lebih dari 20 tahun tanpa adanya perbaikan total.