Pelatihan Public Speaking: Seni Ramah Tamah dalam Pendidikan di Bengkulu

Minggu 29-09-2024,19:14 WIB
Reporter : Naura Qristina
Editor : syariah muhammadin

 

radarbengkuluonline.id – Anggota Komisi X DPR RI, Drh. Hj. Dewi Coryati, M.Si, membuka kegiatan pelatihan bertajuk Public Speaking: Seni Ramah Tamah dalam Pendidikan yang dilaksanakan pada Minggu, 29 September 2024, di Hotel Mercure Bengkulu. 

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang untuk membekali para dosen dan tenaga pendidik dari berbagai perguruan tinggi di Bengkulu.

Dalam sambutannya, Dewi Coryati menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan public speaking dan keramah tamahan di dunia pendidikan. 

BACA JUGA:Calon Wakil Walikota Bengkulu Hadiri Workshop Pendidikan Bersama Dewi Coryati

BACA JUGA: Inovasi Pendidikan dari Provinsi Bengkulu Menghadapi Era Society 5.0

"Sekarang metode pengajaran sudah berubah, dan dosen tidak lagi bisa tampil seperti dulu yang dikenal galak dan menakutkan. Saat ini, kemampuan berkomunikasi dan menyampaikan materi dengan cara yang menyenangkan sangat penting," ujar Dewi Coryati di Hotel Mercure, pada Minggu, 29 September 2024.

Ia menekankan bahwa pelatihan ini bukan hanya soal kemampuan berbicara, tetapi juga tentang bagaimana membangun komunikasi yang efektif dan ramah, yang akan berdampak positif dalam proses belajar mengajar. 

"Dengan keramah tamahan dan teknik komunikasi yang baik, dosen sebagai role model akan menjadi contoh bagi mahasiswa. Mahasiswa akan lebih tertarik dan merasa nyaman dalam menerima materi," tambahnya.

BACA JUGA:Teknologi dalam Dunia Pendidikan: Bagaimana Virtual Reality Membantu Pembelajaran Jarak Jauh

BACA JUGA:Simposium Pendidikan Era Society 5.0 Menuju Generasi Emas Bersama ILUNI UNP, Direktorat SMK dan Dikbud

Menurut Dewi Coryati, keramah tamahan adalah kunci utama dalam sektor pariwisata, dan Poltekpar Palembang, sebagai institusi yang memiliki keahlian dalam bidang hospitality, diharapkan dapat membagikan ilmunya kepada para dosen dan tenaga pendidik di Bengkulu. 

"Ini adalah penguatan bagi dosen, bukan berarti mereka tidak ramah. Tetapi lebih pada bagaimana menguatkan dan memberikan dasar teori tentang keramah tamahan," jelasnya.

Lebih lanjut, Dewi mengungkapkan bahwa pelatihan ini tidak hanya diikuti oleh dosen, tetapi juga tenaga kependidikan, mengingat mereka berinteraksi langsung dengan mahasiswa. 

"Harapannya, dengan teknik komunikasi yang baik dan sikap ramah, ketika mahasiswa nanti lulus dan terjun ke dunia kerja, mereka akan menerapkan sikap yang sama. Dengan begitu, keramah tamahan akan menjadi budaya yang meluas," ungkapnya.

Kategori :