"Para utusan (malaikat) berkata: 'Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?'" (QS. Hud: 81)
Seperti halnya istri Nabi Nuh, nama istri Nabi Luth juga tidak disebutkan secara pasti. Namun, berdasarkan buku Sarah: Perempuan Penggenggam Cinta (2020) oleh Sinta Yudisia, nama istri Nabi Luth adalah Walighah.