Data emisi karbon global
Melansir dari laman merdeka.com, Dalam Laporan Kesenjangan Emisi 2023, Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) melaporkan bahwa emisi gas rumah kaca (GRK) global mencapai rekor tertinggi 57,4 gigaton setara CO2 (Gt-CO2e), naik 1,2% dari tahun sebelumnya.
Sejalan dengan peningkatan ini, konsentrasi karbon dioksida (CO2) di atmosfer terus meningkat dengan cepat, mencapai 417,9 ppm pada tahun 2022.
Angka ini diperkirakan akan terus meningkat jika tidak ada langkah signifikan untuk mengurangi emisi global.
Sektor energi merupakan penyumbang terbesar, terutama pembakaran bahan bakar fosil, yang menyumbang sekitar dua pertiga dari total emisi gas rumah kaca. Pada tahun 2022, emisi karbon dioksida dari bahan bakar fosil akan meningkat 0,8-1,5%.
Penggunaan lahan dan perubahan penggunaan lahan (LULUCF) juga berkontribusi terhadap emisi karbon global. Namun, emisi bersih dari sektor ini relatif stabil pada tahun 2022.
Dalam laporannya yang berjudul 'Emisi CO2 pada tahun 2022', Badan Energi Internasional (IEA) melaporkan bahwa emisi karbon dioksida (CO2) global dari pembakaran energi dan proses industri meningkat 0,9%, atau sekitar 321 juta ton. Peningkatan tajam ini membawa total emisi CO2 global ke rekor tertinggi 36,8 gigaton.
Deretan negara penghasil emisi karbon dioksida terbanyak di dunia
Dalam artikel Investopedia 'Lima negara yang memancarkan karbon dioksida (CO2) paling banyak di dunia' (2024), Andriy Brokhin menjelaskan bahwa negara-negara yang memancarkan karbon dioksida paling banyak di dunia adalah Tiongkok, alias China, Amerika Serikat (AS).