radarbengkuluonline.id, Manna - Untuk menyukseskan program Swasembada Ketahanan Pangan (Hanpangan) bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Salah satunya melakukan pendampingan. Itu mulai dari penanaman sampai pemanenan yang langsung dilakukan setiap babinsa sesuai dengan desa binaannya. Selain bibit unggul, pupuk, pihak Kodim juga melakukan Pompanisasi di lahan petani yang kekurangan air.
BACA JUGA:Ini Pesan Terakhir Pjs Bupati Bengkulu Selatan Saat Apel Bersama di Halaman Kantor Bupati
BACA JUGA:KPU Bengkulu Selatan Gelar Sosialisasi Pilkada Untuk Penyandang Disabilitas
Selama ini masyarakat untuk memasuki musim tanam hanya mengandalakan air tadah hujan. Sehingga membuat lahan tersebut kurang produktif. Dengan pendampingan, petani bisa menggarap lahannya saat ini tanpa tadah hujan lagi,sehingga produksi padi yang dihasilkan dalam setahun bisa bertambah dari biasanya.
Dandim 0408/BS Letkol Czi Bambang Santoso, S.H., M.SDS melalui Babinsa Koramil 408-05/Manna, Sertu Nirhan turut serta mendampingi kegiatan Pompanisasi dilahan milik salah seorang milik masyarakat yang bernama Iwan di Desa Pino Baru, Kecamatan Air Nipis.
BACA JUGA:Tapal Batas Hutan Bengkulu Selatan Dicek Balai Pemantapan Kawasan Hutan Kemenhut RI
BACA JUGA:Dihadiri Sekda, Dinas Pertanian Bengkulu Selatan Lakukan Uji Publik Draf Dokumen RADKSB
"Program pompanisasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi kekeringan yang melanda wilayah binaan. Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Pertanian bersinergi dengan TNI AD telah mendistribusikan bantuan berupa mesin pompa air,"ujar Nirhan di Desa Pino Baru, Kamis (21/11).
Nirhan juga menjelaskan, kegiatan ini dilakukan dengan cara mendistribusikan air dari sumber air ke lahan sawah melalui pipa atau selang. Karena, Desa Pino Baru termasuk dataran tinggi yang cukup sulit dijangkau dengan air.
BACA JUGA: Bengkulu Selatan Peringati HUT Provinsi Bengkulu ke - 56
BACA JUGA:Ini Dia Peruntukan Dana Alokasi Khusus Bidang Bina Marga PUPR Bengkulu Selatan Tahun 2025