SMP Negeri 2 Kota Bengkulu Dapat Hibah Robot ATM dari Yayasan Wisnu Tama Raflesia

Rabu 11-12-2024,21:23 WIB
Reporter : Adam
Editor : Azmaliar Zaros

 

Lukman, SP mengucapkan, Yayasan Wisnu Tama Raflesia sangat mensupport kerjasama dengan SMP Negeri 2.

"Saya bilang, saya ini tidak punya latar belakang teknologi segala macam. Saya ini kan sarjana pertanian. Saya bilang pokoknya ini aja, buat aja manajemennya, nanti saya bantu soal-soal teknis seperti itu. Karena, ya saya nyadari juga kan gitu.''

 

Lebih lanjut dikatakan, yayasan ini dahulu namanya wisnutama. Tapi karena banyak pembina-pembina kita ini sudah  meninggal dan segala macam, kemudian dibentuk yang baru. Disarankan  yang buat yayasan di notaris untuk buat  dua saja lagi daripada  harus ada urus  surat keterangan kematian dan segala macam, sehingga terbentuklah sekarang ini, Yayasan Utama Rafflesia.

''Berbeda sedikit namanya, kita tambah dengan untuk terjun di bidang ini sudah cukup lama. Cuman kemarin itu hanya terbatas untuk mempersiapkan ikut event-event nasional maupun internasional. Kemudian kemarin ada pak Reza, pendiri dan pembina juga itu kita punya visi ke depan itu.''


Foto 2. Inilah Robot ATM yang dihibahkan ke SMP Negeri 2 Kota Bengkulu-Adam-radarbengkulu

 

Kalau bisa,  jangan hanya menyiapkan event-event saja. Tapi bagaimana kalau memang kedepannya dia kita bentuk semacam SMK yang memang bergerak di bidang robotik.

''Tapi hari ini ya kita mulai apa yang bisa kita dulu, bisa membina di sekolah-sekolah dulu. Istilah yang kita lakukan sebagai langkah awal yang mungkin sekolah menengah pertama," kata Lukman yang juga Sekretaris Wilayah DPW NasDem Provinsi Bengkulu ini.

 

Kepala SMP Negeri 2 Kota Bengkulu, Mala Hartati, M. Pd sangat berterima kasih atas perhatian Yayasan Wisnu Tama Raflesia.

"Hari ini bisa kita sepakat untuk bertemu dan alhamdulillah SMP Negeri 2 itu diperhatikan gitu oleh alumninya pak Rahmat, pak Lukman dan pak profesor Reza. Nah, kita memang SMP Negeri 2 itu ekskul robotik itu udah lama. Seiring waktu, mungkin kemarin juga ada covid 19 itu kan jadi semua ekskul itu terhenti. Jangankan ekskul, belajar saja di rumah. Nah, lalu sekarang kita gerakkan lagi.''

 

Dan alhamdulillah baru berdiri , baru kita  adakan lagi ekskulnya, langsung ikut di print pak  itu Asia tenggara. Ada lima negara dari luar. Juga ada Myanmar, ada Malaysia di situ waktu Singapura. Nah  kita ada berprestasi di sana. Bisa menang juara 1, yang drama robotik .

Cabang lombanya yang lainnya itu, ada  juara harapan kalau nggak salah. Dan kami sangat tertarik  meelihatnya. Karena anak kita itu dan saya sendiri saja pak. Kemudian itu baru satu kali itu pak. Begitunya, kita langsung lihat dan Masya Allah, begini tempat para ilmuwan gitu. Jadi, kami memotivasi anak-anak agar mereka dia semakin belajar semakin dia berinovasi menggunakan alat pembelajari yang nanti mungkin bisa juga berdiri di sana.

Kategori :