Radar Bengkulu – Persoalan pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baai terus menjadi perhatian serius.
Hingga saat ini, belum ada kepastian kapan melakukan pengerukan. Kondisi ini memantik reaksi dari Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu.
Anggota Komisi III, Suharto, menegaskan pihaknya akan segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pelabuhan Pulau Baai dalam waktu dekat.
BACA JUGA:Ini Sebab Pengerjaan Proyek Pembangunan Kantor Gubernur Bengkulu Didenda
BACA JUGA:Jasa Raharja Kordinasi ke TNI AL Soal Kendaraan yang Masuk Wilayah Bengkulu
“Kami sudah cukup lama memantau situasi ini. Seharusnya, dengan kondisi yang sudah terjadi, persiapan untuk mendatangkan kapal keruk harusnya sudah dilakukan sejak awal. Kalau terus dibiarkan, dampaknya akan sangat merugikan perekonomian Bengkulu,” ujar Suharto.
Pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai menyebabkan kapal-kapal besar kesulitan bersandar. Hal ini berdampak langsung pada aktivitas logistik di pelabuhan terbesar di Provinsi Bengkulu tersebut. Menurut Suharto, kondisi ini bukan hanya menghambat distribusi barang, tetapi juga memicu lonjakan harga kebutuhan kebutuhan di Bengkulu.
“Karena kapal besar tidak bisa bersandar, distribusi barang menjadi terhambat. Akibatnya, biaya pengangkutan barang meningkat, yang pada akhirnya membuat harga-harga kebutuhan yang melalui jalur laut melonjak. Ini tentu sangat merugikan masyarakat Bengkulu,” tegas Suharto.
Ia menambahkan, pelabuhan adalah salah satu nadi perekonomian daerah. Jika operasionalnya terganggu, maka roda ekonomi Bengkulu secara keseluruhan juga ikut terdampak. Oleh karena itu, pihaknya mendesak agar langkah pengerukan segera dilakukan.