"Takut semua warga sekarang, bang. Jadi sekolah mulai dari TK sampai SMP diliburkan," ungkap Bagol kepada media ini saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Ia menceritakan, sekitar 3 hari sebelum peristiwa harimau memangsa warga, ada 2 ekor ternak sapi mati yang diduga akibat serangan binatang buas harimau sumatera.
"Kalau yang sapi mati 2 ekor itu, lokasinya di Desa Mekar Jaya, daerah perkebunan, namanya Bukit Harimau," papar Bagol.
Bagol berharap harimau sumatera yang sedang mengganas itu bisa segera ditangani. Ia mengatakan, keselamatan warga -manisia- lebih penting dan atas segalanya.
"Kami sudah sangat ketakutan. Jadi tolong la kepada pemerintah, pihak terkait untuk menangani harimau ini. Jangan sampai ada korban lagi," pinta Bagol.
Kepala Resort KSDA Mukomuko, Damin dalam keteranganya pada hari Rabu siang memastikan ada harimau sumatera berkeliaran di sekitar pemukiman warga di Desa Tunggal Jaya.
Pemuda yang ditemukan meninggal dunia dengan kondisi luka berat dapat dipastikan akibat serangan harimau sumatera.
"Positif harimau," tegas Damin kepada media ini.