Radar Bengkulu – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus (RSMY) kembali menjadi sorotan publik terkait lambannya respons terhadap pasien rujukan.
Kali ini, kasus yang mencuat melibatkan seorang bayi baru lahir yang kondisinya terus menurun.
Bayi bernama By. Ny. Ita Patri, yang baru berusia beberapa minggu, dirujuk dari RS Tiara Sella ke RSMY pada Rabu, 8 Januari 2024.
Namun, hingga Kamis, 9 Januari 2024, rujukan tersebut belum mendapatkan solusi konkret dari pihak RSMY.
BACA JUGA:Pasien Bayi Meninggal, Rumah Sakit Tiara Sella dan RSMY Bengkulu Kembali Disorot
Kasus ini bermula ketika RS Tiara Sella, yang tidak memiliki fasilitas ventilator yang memadai, mengajukan rujukan ke RSMY demi menyelamatkan kondisi bayi.
Namun, alih-alih mendapatkan penanganan cepat, rujukan tersebut justru terkatung-katung tanpa kepastian.
Kondisi ini memicu kecemasan mendalam bagi orang tua bayi, yang merasa kesehatan anak mereka semakin kritis akibat lambannya respons dari pihak rumah sakit rujukan.
Salim, ayah dari bayi tersebut, mengaku kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh RSMY.
Ia menilai, rumah sakit pemerintah terbesar di Bengkulu itu tidak menunjukkan tanggung jawab yang memadai dalam menangani pasien rujukan.
"Dari RS Tiara Sella sudah jelas dirujuk ke RSMY karena fasilitas yang dibutuhkan hanya ada di sana. Tapi yang kami dapatkan hanya jawaban bahwa ruang penuh dan semua alat dipakai. Saya sangat cemas, dan sampai sekarang kami hanya bisa menunggu dan berdoa agar anak saya segera mendapatkan penanganan," ungkap Salim dengan suara bergetar, Kamis 9 Januari 2025.
Salim menambahkan bahwa kesehatan bayinya semakin menurun seiring berjalannya waktu tanpa tindakan medis yang memadai.
Ia berharap pihak RSMY segera memberikan solusi konkret agar nyawa anaknya bisa terselamatkan.