Selain pendidikan, Helmi-Mian juga menaruh perhatian besar pada infrastruktur jalan yang menjadi keluhan utama masyarakat. Helmi menargetkan dalam waktu tiga tahun, seluruh jalan provinsi yang rusak akan diperbaiki sehingga dapat dilalui dengan nyaman.
“Kondisi jalan yang rusak adalah keluhan klasik masyarakat. Kami pastikan jalan provinsi akan mulus dalam waktu tiga tahun. Selain itu, kami juga akan membersihkan jalan dari ilalang yang mengganggu,” tambahnya.
Kehadiran ambulans di setiap desa juga menjadi prioritas. Helmi percaya bahwa akses kesehatan harus lebih merata hingga ke pelosok. Program ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat desa dalam mendapatkan layanan kesehatan yang cepat dan efisien.
Dalam 100 hari kerja, Helmi-Mian juga akan menggelar apel akbar bersama seluruh instansi pelayanan, termasuk rumah sakit dan lembaga vital lainnya. Tujuannya adalah menyamakan visi agar pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan optimal tanpa kendala.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap instansi dan lembaga memiliki visi yang sama dalam membantu rakyat. Tidak boleh ada lagi keluhan tentang buruknya pelayanan publik,” papar Helmi.
Program sosial juga tak luput dari perhatian. Helmi-Mian berencana menjalankan program “Orang Tua Asuh” bagi anak yatim dan piatu dari keluarga kurang mampu tanpa membedakan agama atau ras. Program ini akan melibatkan pejabat pemerintah dari tingkat provinsi hingga kabupaten.
“Kami ingin anak-anak kurang mampu mendapatkan pendidikan yang layak. Program ini akan dimulai dari Gubernur hingga pejabat lainnya. Semua akan menjadi bagian dari solusi,” ujarnya.
Kemudian Salah satu program unggulan Helmi-Mian adalah BPJS gratis bagi warga kurang mampu. Program ini tidak hanya mencakup pengobatan di rumah sakit dalam provinsi, tetapi juga memungkinkan pasien dirujuk ke rumah sakit terbaik di luar Bengkulu, seperti di Jakarta.