Radar Bengkulu - Tahun 2025 menghadirkan tantangan besar bagi sektor investasi di Provinsi Bengkulu. Meskipun banyak sektor potensial yang masih dapat diandalkan, tidak ada perkembangan signifikan yang terlihat.
Sebagian besar sektor yang menjadi sumber pendapatan Bengkulu, seperti perkebunan, pertambangan, dan industri, tetap stagnan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu, Supran, SH., MH, mengungkapkan bahwa meski potensi investasi di daerah ini cukup besar, sektor-sektor utama yang menjadi andalan Bengkulu cenderung tetap sama, yaitu perkebunan, pertambangan, perdagangan, dan perikanan.
"Untuk 2025, tidak ada perbedaan yang signifikan. Kita masih mengandalkan sektor yang sama, seperti perkebunan, pertambangan, perdagangan, dan energi baru terbarukan," jelas Supran
Sektor-sektor tersebut memang memiliki potensi yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Perkebunan kelapa sawit, karet, dan komoditas pertanian lainnya masih menjadi pilar ekonomi utama bagi Bengkulu.
Begitu pula dengan potensi sektor pertambangan yang tak pernah surut. Namun, meskipun sektor-sektor ini menjadi sumber utama investasi, realisasi pertumbuhannya dirasa lamban, terutama dalam hal investor baru yang masuk ke Bengkulu.
BACA JUGA:Mana yang Lebih Baik: Investasi di Ponsel Baru atau Pilih yang Bekas?
BACA JUGA:Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Sukses Gelar BRIEF 2024 Menjadi Wadah Investasi di Bengkulu
Supran juga menegaskan bahwa hingga saat ini, Bengkulu belum menerima investor baru yang masuk ke dalam daftar investasi. "Untuk investor baru belum ada yang masuk, tetapi kami optimistis masih ada peluang ke depannya, mengingat potensi investasi Bengkulu yang cukup besar," ujarnya.
Namun, kenyataan ini tentu memunculkan pertanyaan tentang apa yang menghalangi kemajuan sektor investasi di Bengkulu. Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi antara lain infrastruktur yang masih terbatas, ketidakpastian regulasi, serta tantangan dalam mempercepat proses perizinan. Walaupun demikian, pemerintah daerah tetap menunjukkan optimisme tinggi dengan menyebutkan bahwa potensi investasi akan tetap menarik bagi investor seiring dengan upaya perbaikan yang dilakukan.
Salah satu tantangan besar yang dihadapi dalam upaya menarik investasi baru adalah tingginya ketergantungan pada sektor tradisional yang belum berkembang pesat. Sektor-sektor seperti energi terbarukan, yang seharusnya menjadi salah satu pendorong perubahan, masih belum maksimal dimanfaatkan. Padahal, sektor ini memiliki potensi luar biasa untuk membuka peluang baru dalam perekonomian hijau yang kini sedang digalakkan di seluruh dunia.