Masyarakat Bengkulu Jangan Lengah Ancaman DBD di Musim Hujan
DBD Mengancam di Musim Hujan, Dinkes Bengkulu Ajak Warga Gencarkan 3M-Ist-
Radar Bengkulu – Ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kian nyata seiring datangnya musim penghujan. Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Dengan intensitas hujan yang tinggi, populasi nyamuk pembawa virus dengue ini meningkat signifikan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Ruslian, SKM., M.Si., menjelaskan bahwa kondisi musim hujan mempercepat proses penetasan telur nyamuk menjadi dewasa. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko penularan DBD yang bisa berujung fatal jika tidak ditangani dengan cepat.
BACA JUGA:Mata Rantai Penyebaran Nyamuk Aedes Aegypti Diputus Dinas Kesehatan
BACA JUGA:Masuk Musim Hujan, Dinkes Mukomuko Imbau Lakukan Pemberantas Sarang Nyamuk Mencegah DBD
“Di musim penghujan, populasi Aedes aegypti meningkat drastis. Telur-telur yang selama ini berada di wadah terbuka menetas menjadi nyamuk dewasa. Hal ini membuat potensi penularan DBD menjadi sangat tinggi,” kata Ruslian,
Untuk menekan angka penularan, masyarakat diminta aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui metode 3M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah-wadah air, dan mendaur ulang barang-barang bekas. Ruslian menekankan bahwa barang tidak terpakai seperti botol, kaleng, atau wadah plastik sering menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
“Barang-barang bekas yang dibiarkan menampung air hujan menjadi lokasi favorit nyamuk untuk bertelur. Oleh karena itu, barang seperti kaleng atau botol perlu segera didaur ulang agar tidak menjadi sarang nyamuk,” tambahnya.
Ancaman DBD bukan sekadar isapan jempol. Data Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu menunjukkan, sepanjang tahun 2024, tercatat 15 orang meninggal dunia akibat penyakit ini. Kota Bengkulu menjadi wilayah dengan kasus fatal tertinggi, yakni lima orang meninggal dunia. Disusul Kabupaten Kepahiang dengan tiga korban jiwa, serta dua korban di masing-masing Kabupaten Rejang Lebong dan Lebong. Sementara itu, Bengkulu Utara, Mukomuko, dan Seluma masing-masing mencatat satu korban jiwa.
“Data ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa DBD bisa sangat mematikan jika tidak ditangani dengan baik. Kami terus mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala DBD,” ujar Ruslian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: